Emosi Balita

 

Membanting barang kalau ia tidak suka sesuatu, berteriak-teriak di dalam kelas, menangis meraung-raung. Itulah yang dilakukan balita ketika ia sedang marah.

Sikapnya bisa jadi tontonan atau bahkan menakutkan teman-temannya. Dan tahukah bunda berdasarkan studi di Yale Child Study Center, Connecticut, AS anak-anak usia prasekolah cenderung lebih agresif, tantrum, dan keinginan melukai diri sendiri lebih tinggi.

Mengapa? Siapa bilang hanya anak 2 tahun yang memiliki sifat tantrum? Tantrum bisa berlanjut hingga usia prasekolah. Sifat ini pun bisa ia lampiaskan pada gurunya. Ini karena balita belum cerdas mengelola emosinya.

Solusi: Kemampuan mengelola emosi akan terasah seiring dengan bertambah usianya. Namun Anda bisa mengajari bahwa keinginannya tidak selalu terkabul,  meski ia sudah mengerahkan seluruh usahanya. Latih dia untuk bersabar. Jika ia selalu ingin membeli mainan setiap masuk toko, katakan bahwa ada saatnya membeli mainan dan saat itu adalah bukan saatnya membeli mainan baru. Jika marah dan tantrum, katakan, “Anda akan menunggunya hingga selesai tantrum dan tetap tak akan membelikan mainan yang ia mau.

KONSULTASI : DR. ROSE MINI AP, M.Psi, psikolog pendidikan, pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

 



Artikel Rekomendasi