Hadapi Balita Cengeng

 

Banyak hal bisa bikin balita jadi cengeng. Misalnya, lelah berlebihan, merasa gagal dan tak mampu melakukan sesuatu, atau kesal karena permintaannya tak Anda kabulkan. Anda pun ikut jengkel melihat balita yang gampang betul mencucurkan air mata. Bagaimana cara bijak menghadapinya?

Bingung juga melihat balita yang langsung nangis bila ada sesuatu yang tak sesuai keinginannya. Apalagi jika tangisannya diiringi jeritan, lemparan barang, berguling ke sana kemari, pukulan dan tendangan. Jika Anda menghadapi aksi seperti ini, bimbing balita untuk berlatih mengendalikan diri dan mengekspresikan emosinya dengan cara lebih tepat. Beberapa kiat berikut dapat Anda coba. Lakukan dengan konsisten dan penuh kasih sayang.

  • Tetap Tenang. Hadapi aksi cengeng balita dengan tenang dan jangan emosi. Tetap konsisten pada keputusan Anda, tapi pahami juga apa yang balita inginkan.

  • Abaikan tangisannya . Bila balita cengeng karena ingin cari perhatian, abaikan saja. Komunikasikan padanya bahwa cengengnya itu sia-sia.

  • Ulangi instruksi. Hentikan tangisannya dengan memberikan instruksi secara berulang-ulang. Misalnya: “Kalau Ade mau bermain sama Mama, ayo... berhenti menangis.”Anda harus bersikap teguh dan lambat laun balita pun akan menghentikan tangisannya.

  • Gunakan sistem time out. Dudukkan balita yang tengah meraung-raung di sudut ruangan untuk beberapa waktu (tentu tetap dalam pengawasan Anda). Katakan padanya, ia sekarang boleh menangis. Namun dalam beberapa menit lagi, ia harus segera menghentikan tangisnya. Dalam melakukan metode time out ini, sesuaikan dengan usia balita dan tingkat kesiapannya untuk memahami negosiasi yang Anda lakukan.

  • Beri sentuhan dan dekapan hangat. Seringkali sikap cengeng balita diiringi perilaku negatif lain. Misalnya, melempar barang dan menjerit. Bila ini yang terjadi, segera hampiri balita, beri sentuhan dan pelukan hangat. Ajak ia bicara dengan nada suara rendah dan lembut. Hindarkan mengucapkan kata-kata bernada ancaman.

  • Perkuat dengan pemberian reward. Saat balita mulai menghentikan tangisannya, beri dia reward. Misalnya, pujian, pelukan hangat, atau juga sesekali membelikan mainan kesukaannya.

  • Ajak balita bicara dari hati ke hati. Saat balita sudah tenang, ajak ia bicara dari hati ke hati. Tanyakan padanya, apa yang membuat ia cengeng. Tanyakan sebab dan kesulitan yang ia rasakan. Lalu, beri alternatif jalan keluar yang mudah balita pahami, sehingga mengurangi kebiasaan cengengnya.

  • Lupakan balita pernah cengeng. Bila keadaan membaik, lupakan bahwa balita pernah cengeng dan membuat Anda kesal. Tak perlu mengungkit-ungkit kejadian tersebut, atau memberinya predikat cengeng.

Bila semua cara telah Anda coba, tapi anak tetap saja cengeng, bahkan semakin cengeng, Anda bisa berkonsultasi pada ahli perkembangan anak.

 



Artikel Rekomendasi