Hadapi Balita Impulsif

 

Balita impulsif  tampak liar dan kasar. Perilakunya didasarkan pada  dorongan dalam dirinya. Arahkan dorongan itu menjadi perilaku yang  positif. Pahami apa yang dia rasakan di balik aksinya itu untuk membantu menghadapinya. Latih dia dengan memanfaatkan beberapa situasi.

1. Saat berjalan, balita tiba-tiba menendang mainan di sekitarnya atau melempar bantal yang ada di atas karpet. Ada beberapa kemungkinan penyebabnya:
  • Benda-benda tersebut menghalangi jalannya.
  • Ia hanya ingin melihat reaksi orang-orang di sekitarnya.  
  • Memenuhi kebutuhan perkembangannya untuk menendang.
Ajarkan anak untuk:
  • Melihat sekitarnya saat berjalan. Jika ada barang yang menghalangi, latih ia untuk menyingkirkan benda itu ke tempat lain dengan baik, bukan dengan menendang atau melemparnya.
  • Latih  membereskan mainan setelah selesai dimainkannya agar tidak berserakan  dan menghalangi jalannya.  
  • Beri pengertian padanya bahwa satu-satunya benda yang boleh ditendang adalah bola.
2. Saat bermain, anak merebut mainanan miliknya yang sedang dipinjam oleh temannya atau memukul temannya saat ia menginginkan mainan seperti yang dimiliki sang teman. Penyebabnya, dia ingin segera mendapatkan mainan.    
Ajarkan anak:
  • Cara meminta atau meminjam barang yang baik, tidak dengan cara memaksa, merebut ataupun memukul. Bila anak itu belum mau mengembalikan mainan kepada anak Anda, alihkan perhatian anak Anda.
  • Bergiliran. Katakan padanya, “Bunda tahu kamu sangat  ingin bermain seluncuran,  tetapi sekarang giliran Andre untuk bermain itu.  Bagaimana kalau kita sekarang main bola dulu sampai tiba giliran kamu bermain seluncuran lagi?”.
  • Minta izin, misalnya,“boleh pinjam?” atau jika ia belum lancar berbicara, dapat pula dengan cara menunjuk mainan yang diinginkan kepada bunda lalu Anda akan membantu untuk meminta izin meminjam.
3. Saat sedang makan, anak menyemburkan makanan dari mulutnya, memukul-mukul perut atau melempar sendok dan piring makannya. Penyebabnya:
  • Kenyang atau tak suka dengan makanannya.
  • Bosan dengan kegiatan makannya dan ingin segera bermain.  
  • Ingin mengetahui reaksi Anda.  Jadi jangan bereaksi secara berlebihan apalagi memarahi anak .
Ajarkan anak untuk:
  • Mengekspresikan rasa kenyang, bosan atau tidak suka, dengan cara menutup mulutnya dengan tangan atau serbet makan. Katakan bahwa memukul perut saat kenyang akan membuat sakit perut dan mual. Dan jika menyemburkan makanan, maka bunda menjadi lelah dan tak bisa menemaninya bermain.
  • Menunjuk tempat lain, jika anak mulai  bosan duduk di high chair agar Anda dapat memindahkannya ke tempat tersebut.
4. Saat penasaran terhadap sebuah benda, anak akan melakukan  apapun untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Suatu saat  ia tiba-tiba membanting atau melempar ponsel Anda  setelah sebelumnya dia menekan-nekan tombolnya.  Di usianya ini, anak memang cenderung ingin tahu dan ingin bereksperimen.  
Ajarkan anak untuk: Mengetahui fungsi  benda dan cara yang tepat untuk menggunakannya. Peragakan hal itu secara nyata, jelaskan secara perlahan agar anak memahaminya dengan baik.

5. Saat bersama binatang peliharaan, balita mengekspresikan rasa gemas dan sayang dengan cara meremas, menarik ekor atau menarik telinganya.  Apa yang dilakukannya tentu dapat membahayakan, terutama jika binatang itu merasa terancam.  Anak akan dicakar atau digigit.
Ajarkan anak untuk: Menunjukkan kasih sayang terhadap semua makhluk hidup, termasuk binatang peliharaan. Beri pengertian, bahwa tindakannya itu dapat menyakiti anjing, kelinci, hamster atau kucing kesayangannya.




 



Artikel Rekomendasi