Hadapi Balita Takut Ketinggian

 

Rasa takut yang dialami balita adalah hal yang wajar, dan mencerminkan kematangan kognitif. Di usianya yang kedua tahun, anak mampu bereaksi berdasarkan daya ingatnya yang semakin baik; dan hasil pengamatan atau pengalaman diri sendiri, menjadi referensinya untuk bersikap.

Pemicu rasa takut. Dalam salah satu bab Baby & Child Care – 8 edition, yang ditulis oleh dr. Benjamin Spock seorang ahli perkembangan anak, dijelaskan bahwa ada dua faktor penting yang memengaruhi pembentukan rasa takut pada seorang anak batita; tingkat kematangan emosi dan kemampuan kognitif untuk memprediksi. Semakin matang emosi dan semakin baik kemampuan prediksi, maka semakin kecil rasa takut anak.

Daya imajinasi. Di sisi lain dijelaskan bahwa pada saat yang bersamaan, kemampuan anak berimajinasi berkembang sangat baik pada usia ini. Akibatnya, tanpa bisa dicegah anak dapat menghubungkan hal-hal nyata yang dilihatnya dengan imajinasi yang terinspirasi dari film kartun yang ditonton, atau cerita yang didengarnya.

Daya ingat. Faktor-faktor inilah yang kemudian memicu rasa takut pada anak batita. Hal yang sering kali tidak kita perhatikan bahwa di usia yang masih relatif muda ini, anak cepat belajar dari akibat kejadian yang dialaminya, seperti memegang benda panas, atau tergelincir saat mandi. Jika dihubungkan dengan rasa takut pada ketinggian yang dialami anak dua tahun, maka sangat mungkin ketinggian tertentu yang dihadapi anak ini mengingatkannya pada seseorang atau sebuah benda terjatuh. Inilah yang membuatnya semakin cemas.

Beri dukungan. Sebaiknya Anda tidak mengabaikan, menyuruhnya berhenti menjerit atau menghukumnya. Ketika Anda tahu bahwa balita ketakutan dan terancam karena jarak dari tempatnya berada ke dasar sebuah lokasi; pada dasarnya hal itu sama seperti ketakutan Anda sebagai orang dewasa pada hal-hal tertentu. Saat itu, Anda perlu memberi dukungan pada anak.  Lakukanlah langkah berikut ini untuk membantu balita tenang:
  • Pahami dan akui rasa takut anak. Jangan mengganggu atau justru menggunakan rasa takut anak terhadap ketinggian itu sebagai bahan untuk membuatnya jera atau mendisiplinkannya.
  • Beritahu pada anak bahwa setiap orang memiliki rasa takut, dan hal tersebut adalah hal yang wajar.
  • Bantu anak mengatasi rasa takutnya. Anak yang takut pada sesuatu, seringkali sangat senang jika diberi bantuan untuk mengatasi ketakutannya itu. Jadi, jangan paksa anak untuk naik lebih tinggi, sebaliknya biarkan ia memutuskan sendiri di ketinggian seperti apa  ia merasa nyaman, kemudian biarkan ia turun. Ajak ia berulang-ulang mencapai ketinggian yang diputuskannya itu. Setelah ia terbiasa, maka ia akan mencoba lebih tinggi lagi.
  • Berusaha untuk tidak menularkan rasa takut pada anak. Jika Anda juga cemas pada ketinggian, sebaiknya tidak memperlihatkan hal itu pada anak. Anda bisa mengajaknya mencapai ketinggian yang relatif nyaman untuk Anda, sehingga kecemasan itu tidak terlihat oleh anak.
  • Bermain pura-pura. Anak yang takut pada ketinggian, dapat diajak bermain naik pesawat terbang, yang diketahuinya berada di ketinggian angkasa. Hal ini untuk mengalihkan kecemasannya pada keasyikan yang lain berada di tempat tinggi.
Baca juga:
Balita Fobia Tempat Tinggi

 



Artikel Rekomendasi