Hewan Kesayangan Balita Mati

 

Balita bingung dan sedih  mengapa hewan peliharaannya tiba-tiba mati. Apa yang harus Anda lakukan? Bantu anak mengatasi perasaan sedihnya. Begini caranya:
  • Jangan sepelekan binatang peliharaannya. Kalimat “Sudahlah, cuma ikan koki saja kok sedih,” hanya akan membuat hatinya  makin terluka dan ia bisa menarik diri dari Anda karena dianggapnya tidak menyanyangi hewan kesayangannya.
  • Beri waktu untuk menyesuaikan diri, mungkin kematian hewan kesayangannya bisa mengubah kebiasaannya. Ajak anak tetap menjalani kehidupan normalnya. Bila kadang-kadang dia menolak minum susu atau tidak ingin bermain karena ingat hewan peliharaannya, biarkan saja.
  • Buatkan ‘tugu’ peringatan, misalnya dengan minta anak membuat gambar atau cerita pendeok tentang hewan kesayangannya yang sudah mati itu, atau foto yang diberi cerita. Lalu beri bingkai dan gantung sebagai hiasan di kamarnya.
  • Ajak ia ngobrol tentang saat-saat menyenangkan bersama hewan kesayangannya dan beri semangat untuk tetap menyukai hewan, seperti selama ini sudah ia lakukan.
  • Sumbangkan aksesori hewan kesayangannya, misalnya kalung kucingnya kepada kucing temannya agar anak tetap bisa mengingat kucing kesayangannya.
  • Beri waktu untuk pemulihan, hargai perasaannya. Menghargai perasaan kehilangan dan sedih akan membantu anak belajar tentang kasih sayang dan hidup. Membantu anak menghadapi kematian memberinya keterampilan menghadapi hal-hal berat lain dalam hidupnya.
  • Tidak cepat-cepat memberi binatang pengganti karena anak butuh waktu untuk berduka dan mengalami kehilangan. Mengganti binatang dengan segera memberinya pesan bahwa perasaan sedih, kehilangan dan kesepian bukan hal penting. Biarkan anak melewati proses pemulihan, dia akan member i tahu Anda bila dia siap memeliharan binatang lagi.
  • Ceritakan pengalaman masa kecil Anda saat menghadapi situasi yang sama dan cara mengatasinya. Mungkin saja anak tertarik dengan pengalaman ayah-bundanya dan ia merasa senasib.
  • Ekspresikan perasaan Anda. Hindari menunjukkan rasa sedih yang berlebihan, tapi jangan juga terlalu datar. Jelaskan bahwa orang dewasa juga kadang-kadang menangis bila sangat sedih.  Berduka cita adalah proses penting untuk menyembuhkan kesedihan.
Jelaskan soal kematian dengan cara:
  • Jawab pertanyaan anak, jangan menghindar dan mengelak. Bacakan buku tentang menghadapi kematian hewan maupun orang tersayang. Memahami soal kematian memudahkan anak mengatasi perasannya. Beri  jawaban sederhana, seperti “Sekaran Dogi sudah mati. Badannya sudah tidak bisa bergerak, tidak bisa jalan dan mengonggong lagi.”
  • Hindari kiasan. Mengganti kata “mati” dengan “tidur selamanya” atau “istirahat dalam damai” bisa membingungkan anak. Bisa-bisa ia malah takut tidur karena takut tidak bangun lagi. Jelaskan bahwa anjing sudah tua, badannya rusak dan tidak bisa disembuhkan.
  • Jelaskan bahwa hewan lebih cepat mati karena tubuhnya berbeda dengan manusia. Lebih cepat dibanding manusia. Itu sebabnya hewan cepat mati.(me)
Baca juga:
Belajar Dari Memelihara Binatang
Tips Sehat Memelihara Binatang
Memilih Hewan Peliharaan

 



Artikel Rekomendasi