Jika Anak Tak Henti Bertanya

 

Pertanyaan balita Anda makin gencar dan kerap sulit Anda jawab. Santai saja..., berikan jawaban sederhana dan jelas.

“Ibu, gimana kalau pesawat terbang terlalu rendah?” tanya Dido sambil menunjukkan bagaimana mainan pesawat di kedua tangannya terbang rendah.
“Ya..., nggak boleh! Tersangkut di tiang listrik dong, nggak bisa terbang lagi pesawatnya,” jawab ibu.

Anak usia ini umumnya sudah duduk di Taman Kanak-kanak. Di kelas, keterampilannya berbicara mendapat kesempatan terus diasah. Anak kerap bertanya berbagai hal, dan mengapa sesuatu seperti itu. Pertanyaannya memang seringkali sulit dijawab.

Pintar bicara. Di usia ini, perbendaharaan kata-kata anak bertambah, mencapai 2.000 kata. Sekitar 90 % aktivitas anak sehari diisi dengan ngobrol, tak peduli apakah anak  gagap atau tidak. Anak usia ini gemar bermain kata untuk mendapatkan kalimat yang kedengarannya ‘canggih’.

Meningkatnya keterampilan berbicara, tak lepas dari perkembangan berpikir. Perkembangan berpikir, termasuk berimajinasi, merupakan kegiatan yang sering dilakukan anak melalui bermain. Keterampilan berimajinasi  memungkinkan si 4 tahun berandai-andai dan memunculkan pertanyaan  ‘ajaib’, seperti,  “Beruang sama macan kalau berantem menang siapa?”

Anak berharap pertanyaannya yang beragam itu memperoleh jawaban dan informasi itu dapat digunakan dalam kehidupannya. Itu sebabnya, orang tua perlu memikirkan secara serius jawaban yang hendak disampaikan  pada anak. Anak-anak usia ini tak butuh jawaban rumit. Yang mereka perlukan jawaban sederhana yang bisa dipahami dan mudah divisualkan oleh  imajinasinya.
    
Bantu dengan buku. Semakin banyak Anda berbicara pada anak, kian banyak yang dipelajarinya. Membaca buku bersama, mendampingi anak nonton film yang menambah pengetahuan, main tebak-tebakan, bisa meningkatkan keterampilan anak berpikir. Dampaknya, anak terbiasa bicara dengan baik dan struktur berpikir logis terbentuk.  
Untuk membantu anak memperoleh jawaban yang sesuai, Anda dapat memanfaatkan buku. Orang tua tak perlu gengsi mengatakan “tidak tahu.” ketimbang sok tahu. Setelahnya Anda upayakan mencari jawaban pertanyaan anak pada buku, majalah atau ensiklopedi.
 
Penting diingat untuk mengubah gaya komunikasi Anda dengan anak. Di usia 4 tahunan ini anak sudah terampil menyusun kalimat sehingga orang tua tak perlu sibuk memikirkan mengoreksi struktur kalimat anak. Pusatkan perhatian pada jawaban yang dibutuhkan anak agar ia mendapat informasi sederhana yang akurat.

 



Artikel Rekomendasi