Kecil-Kecil Tukang Ngadu

 

Anda mulai melihat gejala-gejala suka mengadu pada balita Anda? Tentunya Anda tak mau balita tumbuh jadi si pengadu yang dijauhi teman-temannya. Tindakan apa yang perlu Anda lakukan?

Banyak alasan mengapa balita suka mengadu. Ia biasanya mengadu karena alasan yang sama dengan orang dewasa. Ia ingin menggunakan kekuasaannya, memanipulasi, membalas dendam, meningkatkan harga dirinya, atau sekadar mencari perhatian.

Di sisi lain, mengadu juga berhubungan dengan rasa moral balita yang mulai tumbuh. Sesuatu melanggar aturan, yang mungkin baru diketahui anak. Ia kecewa dan ingin aturan itu ditegakkan. Artinya, balita telah paham aturan-aturan dan tahu apa yang baik dan buruk. Di samping itu, karena anak-anak usia ini belum terampil menyelesaikan masalah, mengadu kerap menjadi pilihannya.
 
Biasanya, mengadu memang dilakukan antar saudara, yang didasari rasa persaingan. Namun, ini juga dapat terjadi pada teman bermain. Sikap seperti ini harus Anda waspadai jika berlebihan, karena kebiasaan mengadu dapat menghambat sosialisasi anak dan membuat balita tidak disukai teman-temannya. Selain itu balita tidak pernah mahir menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri. Jadi, bagaimana dong, cara mengatasinya?

  • Melihat situasinya. Balita memang perlu belajar untuk tidak mengadu. Tapi ia juga perlu yakin bahwa ia selalu dapat meminta bantuan Anda jika perlu. Jadi, saat balita datang pada Anda dan aduannya untuk melindungi anak lain, misalnya adiknya bermain benda tajam, hargai dia. Cara ini juga menghindari terjadinya persaingan antar saudara.
  • Mengajar untuk mengatasi dengan cara lain. Balita masih butuh pengarahan Anda untuk mencari solusi lain. Katakan padanya bahwa Anda tidak suka ia mengadu. Tanyakan padanya, “Apa yang terjadi? Apa masalahnya? Bagaimana kita dapat menyelesaikan masalahnya?” Lalu, bantu ia menemukan solusinya.
  • Mengajak kembali berunding. Saat Anda mendengar anak-anak ribut kembali dan saling mengadukan, ajak mereka berunding kembali. Minta mereka memikirkan apa yang dapat mereka pecahkan bersama.
  • Memisahkan anak-anak. Pada anak-anak usia di bawah dua tahun, mengadu bisa hanya berarti ia kelelahan. Keterampilan sosial mereka belum berkembang baik, terutama jika mereka baru dapat bicara. Jadi, saat mereka frustrasi, mereka menendang, menggigit, memukul, menarik rambut atau mengadu. Pisahkan mereka berdua secara lembut namun tegas. Arahkan kembali perhatian mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih menenangkan yang dapat dijalankannya sendiri-sendiri.
  • Hindari memihak. Jika balita mengadu, jangan memihak. Dengan mengadu balita mendapatkan bantuan Anda untuk memperlihatkan kekuasaannya. Jika Anda memihak si pengadu, Anda bermain sesuai yang ia harapkan. Ini akan memperkuat perilaku mengadunya, dan membantunya mendapatkan apa yang ia inginkan. Ini artinya, Anda juga memperlakukan si korban pengaduan secara tidak adil.


Jadi, pintar-pintarlah dalam memutuskan kapan Anda perlu memberikan bantuan untuk balita, dan kapan Anda harus membiasakan balita mencari jalan keluar untuk masalah-masalahnya.

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Jika Anak Gemar Mengadu

Anda tentunya tak mau anak Anda tumbuh jadi si pengadu yang dijauhi teman-temannya. Tindakan apa yang perlu Anda lakukan?... read more