Kenalkan Cuaca Pada Anak

 

Ketika udara cerah anak asyik bermain di halaman. Kala hujan ia tak lagi leluasa beraktivitas di  luar rumah. Pahamkah ia dengan perubahan cuaca itu?

Pagi yang cerah, anak sedang asyik bermain di luar rumah. Tapi, coba perhatikan ekspresi wajahnya ketika langit gelap dan hujan mulai turun. “Yaaah… hujan! Aku nggak bisa main, deh!”  

Peka alam. Tanpa diajari, si 3 tahun semakin peka dengan apa yang terjadi di sekelilingnya, terutama yang memberi pengaruh padanya. Di usia ini anak mempelajari sebab-akibat sederhana.

Tentang cuaca, ia makin paham udara panas disebabkan oleh matahari yang bersinar terik dan membuatnya berkeringat. Hujan yang turun terus-menerus membuatnya tidak dapat bermain di luar rumah, kecuali jika ibu membolehkannya bermain hujan-hujanan.

Saat ia tertegun memperhatikan curahan air hujan, Anda dapat menyelipkan beberapa pelajaran sederhana, seperti manfaat air hujan bagi kesuburan tanaman, atau bagi kesejukan udara yang panas, dan panas matahari untuk mengeringkan pakaian atau makanan yang dijemur atau menghangatkan udara dingin.

Lewat permainan. Tentu saja ada bermacam cara memperkenalkan anak pada cuaca.  Di antaranya  membuat lembar cuaca yang ditempelkan di dinding kamarnya. Minta si 3 tahun menempelkan gambar hujan, awan atau matahari (yang telah Anda sediakan) di lembar cuaca yang masih kosong sesuai cuaca hari itu. Apakah cuaca cerah, berawan atau hujan.

Selain itu anak dapat mempelajari tanda-tanda awan yang lain, seperti jika langit berawan tebal berarti tanda akan turun hujan. Atau, pelangi yang kerap muncul setelah hujan berhenti dan sebagainya.  

Tentu saja ada beberapa lagu anak-anak yang dapat membantu Anda mempermudah pengenalan anak pada cuaca, seperti lagu Pelangi-pelangi, Tik-tik-tik Bunyi Hujan, dan sebagainya.  Si 3 tahun pun semakin mendekat dan paham  lingkungannya.   

 



Artikel Rekomendasi