Balita Belajar Konsep Waktu

 

Foto: shutterstock


Konsep waktu bisa Anda perkenalkan sembari menerapkan rutinitas. Jika anak Anda sudah menjejak usia 5 tahun, Anda bisa mengenalkan konsep waktu ini.
 

Di usia 4 tahun anak dapat mengikuti rutinitas dengan sendirinya. Lewat rutinitas, dia menumbuhkan rasa aman dan aturan itu sendiri. Misalnya sehabis mandi secara otomatis anak akan mengambil sikat gigi. Atau dia akan mengambil buku setelah mengenakan piyama. 

 

Pemahamannya tentang masa lalu, sekarang dan masa mendatang akan berkembang di usia 4 tahun. Dia akan paham bahwa setelah malam akan ada pagi dan besok adalah waktu berikutnya. Ia juga akan tahu ‘dalam beberapa menit’ dan ‘dalam 1 jam.’

 

Untuk meningkatkan pemahamannya soal waktu, Bunda dapat melakukan ini:

- Konsisten minta anak mengikuti rutinitasnya dan bicarakan rencana harian dengan anak; “Setelah pakai baju sarapan ya. Setelah sarapan kita ke perpustakaan. Satu jam di perpustakaan, lalu kita potong rambut.”

- Ajak anak melihat kalender untuk melakukan penghitungan menuju acara seru yang Anda rencanakan. Mulai seminggu sebelumnya, coret pada tanggal yang dilewati. Waktu yang terlalu jauh, misalnya dua minggu sebelumnya tidak akan dipahami anak. 

- Ajak anak melihat foto-foto masa bayinya untuk memahami masa lalu.

- Kenalkan konsep dasar 'pagi', 'siang', 'sore', dan 'malam'. 
Misalnya mengatakan, "Nanti kita makan makan siang jam satu. Setelah itu istirahat dan pergi ke dokter jam empat sore."  Tentu saja Anda dapat menggunakan alat bantu berupa jam yang besar dengan jarum panjang dan jarum pendek untuk mempermudah anak memahaminya. "Nanti kalau jarum pendek di angka 4 dan jarum panjang lurus di angka 12." 

Ketertarikan anak terhadap waktu yang cukup besar di usia ini mempermudah Anda mengenalkan konsep waktu. Misalnya jika anak berkali-kali bertanya berapa lama lagi ayahnya tiba di  rumah Anda dapat menjelaskannya dengan menunjukkan bahwa waktu tempuh dari kantor ke rumah kira-kira setengah jam. Itu berarti anak harus menunggu hingga jarum panjang bergerak dari angka 12 ke angka 6.

Atau Anda dapat menunjukkan waktu kapan ia boleh mulai nonton televisi dan kapan ia sudahi aktivitas menontonnya. Misalnya mengatakan ia dapat mulai menonton ketika jarum pendek menunjuk angka 4 dan berhenti menonton ketika jarum pendek menunjuk angka 5.

Memang anak tidak langsung mengerti penjelasan-penjelasan ini. Anak butuh waktu sekitar 1-2 tahun lagi untuk benar-benar memahami maknanya. Namun, dengan pembiasaan ini, anak dapat memperkirakan dan membiasakan diri dengan penjelasan Anda mengenai waktu.

Alat negosiasi. Seiring berjalannya waktu, pemahaman anak terhadap konsep waktu kian baik. Waktu pun dapat digunakan sebagai alat negosiasi Anda ketika menerapkan disiplin padanya.

Misalnya ketika anak enggan beranjak dari depan televisi, Anda dapat menegosiasikannya dengan memperbolehkan ia tetap menonton televisi 10 menit lagi. Tentu saja Anda harus menunjukkan seperti apa 10 menit yang Anda maksud dengan menunjukkan pergeseran jarum panjang dan di mana jarum panjang berhenti yang merupakan saat anak harus menghentikan kegiatannya.

Walau negosiasi kadang-kadang berjalan alot dan anak kerap menawar waktu yang Anda tetapkan, namun cara mendisiplin seperti ini biasanya berhasil karena anak merasa keinginan terakomodasi dengan membiarkannya melakukan apa yang disenangi dalam batas waktu tertentu.

Keinginan Anda agar anak melakukan apa yang Anda minta pun dapat terlaksana. Intinya, Anda dan anak sama-sama senang dengan pengaturan waktu ini.

 



Artikel Rekomendasi