Kenapa Anak Belum Mau Main Bersama?

 

Anak seusia 1 tahun masih dalam tahap belum mau berteman. Ia lebih asyik main sendiri.  

Bermain adalah kebutuhan utama anak 1 tahun. Melalui aneka permainan, ia menghibur diri, melakukan olah tubuh, dan mengembangkan berbagai keterampilan. Secara alami, didukung bantuan orang tua, anak mengasah keterampilan bermain efektif. Efektivitas bermain inilah yang membantu anak belajar

Kenali tahapnya. Dalam konteks perkembangan, bentuk atau pola bermain anak mengalami perubahan. Dari lahir sampai usia 2 tahun, anak ada pada tahap bermain soliter, yaitu bermain sendiri.

Ia mempelajari lingkungan sambil mengoceh. Perhatiannya melulu tertuju pada segala hal dan benda-benda di sekitarnya. Kalaupun di dekatnya ada anak lain, ia tak tertarik bermain bersama. Anak asyik mondar-mandir sendiri, memainkan benda-benda sendiri dan 'tidak nyambung' dengan si teman. Padahal, dengan orang tua atau pengasuhnya ia berinteraksi dengan baik.

Keterampilan sosial anak 1 tahun memang baru sebatas itu. Meski begitu ia belajar bermacam hal yaitu:
  • Mengembangkan kemampuan berpikir.
  • Mengasah keterampilan sosial melalui orang tuanya dengan cara meniru perilaku orang dewasa mengerjakan tugas-tugas, dan mengekpresikan perasaan sayang pada orang terdekatnya.
  • Melatih keterampilan fisik.
Akan berkembang. Tahap bermain soliter berakhir di usia 2  hingga 2,5 tahun. Di usia ini, bentuk bermain anak mengarah pada bentuk bermain paralel, yaitu bermain bersama teman meski tanpa interaksi intens dalam satu jenis permainan yang sama.

Orang tua atau pengasuh anak diharapkan menjadi teman bermain yang aktif memberikan alternatif bermain, menjadi teman ngobrol dan memperkenalkan anak dengan orang lain di luar keluarga. Dengan cara ini anak diharapkan memasuki tahap bermain selanjutnya, yaitu bermain paralel dengan mudah. Selain itu untuk meminimalkan ketakutan anak pada orang asing yang merupakan tahap perkembangan emosi yang saat itu dijalaninya.

 



Artikel Rekomendasi