Kiat Atasi Balita Menangis

 



Tak mudah menjadi bocah umur 1-2 tahun. Ia merasa tinggal di dunia raksasa, semua orang lebih besar darinya. Segalanya melintas begitu cepat hingga amat sulit diserap olehnya. Akibatnya, pecah tangisnya! Ada banyak hal yang bisa membuatnya menangis keras. Apa yang bisa kita perbuat untuk membantunya?

Ibu tak ada
Berpisah dengan orang terdekat sungguh menakutkan. Apalagi kalau ditinggal ibu, sehingga ia kerap menangis jika pujaan hatinya ini tidak ada disampingnya.
Atasi: Upayakan tidak langsung meninggalkannya dalam keadaan menangis. Tunggu dia tenang dulu sembari menjelaskan alasan kepergian Anda.  Selalu pamitlah kepadanya jangan pergi diam-diam. Tinggalkan dengan orang yang dikenalnya. Di waktu luang ajak anak bermain petak umpet untuk mengenal konsep “pergi-kembali.”

Bertemu orang baru
Tante yang dulu datang saat ia masih bayi, datang lagi dan ingin memeluknya. Buat balita, saat ini tante menjadi orang asing baginya. Atau ketika diajak bertamu ke rumah teman Anda, karena merasa tidak nyaman di tempat baru dan tidak tahu cara mengungkapkan kegusarannya akhirnya dia menangis.
Atasi: Ajak dia berkenalan, sebutkan nama orang tersebut dan beranikan balita bersalaman dan perkenalkan diri. Jika ada teman sebayanya, minta dia bermain bersama. Namun, jangan paksa bila belum berani. Temani agar ia mau bersosialisasi.

Tak bisa ngomong
Perbendaharaan kata balita 1-2 tahun masih terbatas, baru sekitar 100 kata. Pelafalannya pun juga belum jelas, sehingga Anda seperti bermain tebak kata. Bila Anda tak kunjung paham, pecahlah tangis frustasinya.
Atasi: bicara perlahan agar balita mengerti Anda dan minta menjelskan keinginannya lebih perlahan. Bantu dia menunjukkan apa yang dia maksud.

Lelah dan mengantuk
Energinya tidak sama dengan orang dewasa. Saat dia sudah lelah namun Anda masih semngat mengajaknya beraktivitas. Akibatnya anak jadi rewel dan menangis.
Atasi: kenali tanda-tanda anak lelah dan mengantuk. Hindari mengajaknya bepergian di jam biasa tidur.

Keinginan gagal
Terkadang anak tidak bisa mendapatkan yang diinginkannya. Ia belum paham mengapa kalau malam tidak boleh bermain, padahal siang boleh. Hatinya kesal!
Atasi: beri alasan yang jelas dan mudah dipahami mengapa Anda melarangnya, jangan biasa tanpa penjelasan. Walau masih kecil, dia menyerap perkataan Anda.

Sakit
Karena merasa tidak nyaman, dia sering menangis. Bila orang dewasa masih bisa menahan diri, tidak demikian dengan anak kecil. Ia pun akan rewel.
Atasi: meskipun tidak banyak yang bisa dilakukan, meski sudah dibawa ke dokter, penyakit tidak bisa sembuh seketika. Buatlah dia merasa tetap nyaman, misalnya membacakannya buku, membuat masakan kesukaannya, dan peluk dia.

Rutinitas berubah
Karena belum paham konsep waktu, dia suka menjalani hidupnya yang terjadwal sebagai rutinitas. Bila jadwal berganti dan kacau, ia akan terganggu dan menjadi rewel.
Atasi: beri waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan jadwal barunya. Seperti, bangun lebih pagi karena harus pergi. Lakukan secara bertahap.
     

 


Topic

#KelolaLebaran



Artikel Rekomendasi