Kiat Memanfaatkan Internet dengan Anak

 

Norton Online Family Report 2010 mengungkapkan, 96% anak-anak Indonesia merasakan pengalaman negatif ketika online. Sementara masih terdapat kesenjangan antara persepsi orang tua dengan kegiatan dan perilaku online anak-anak sebenarnya.

Bahaya mengunduh dan orang tidak dikenal diidentifikasi sebagai ancanam baru untuk anak-anak saat ini ketika online. Perlu peningkatan kewaspadaan bagi para orang tua untuk mengawasinya.

Peran aktif orangtua. Penting dilakukan oleh para orang tua untuk terhubung dengan kehidupan online anak-anak mereka, terutama karena anak-anak menghabiskan rata-rata 64 jam untuk online setiap bulan, menurut data Norton Online Family Report 2010. Effendy Ibrahim, Norton Internet Safety Advocate and Norton Businnes Lead untuk Asia mengatakan, sangat diperlukan peran pendidikan orang tua dalam “kehidupan online” anak-anak serta pentingnya menjaga komunikasi yang terbuka dan terus-menerus sebagai cara untuk meningkatkan keselamatan berinternet.

Tidak semuanya kesenangan dan game online. Anak-anak Indonesia menghabiskan 13 jam per minggu untuk online dan 53% berpikir bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu online. Meskipun umumya ara orang tua mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, mereka meremehkan tingkat keterlibatan anak-anak dalam mengunduh games, musik dan voideo-kegiatan yang membuat anak-anak dapat terpapar konten yang tidak layak dan mengungkpakan informasi pribadi. Dalam kenyatannya, 78% anak-anak melakukan hal itu. Para orang tua perlu menyadari resiko bahaya mengunduh terutama jika anak-anak melakukan hal tersebut tanpa bimbingan.

Emosi yang dialami anak-anak. Dengan 96% anak-anak terpapar pengalaman negatif saat online, para korban juga disertai dengan beragam emosi yang kuat yang meninggalkan dampak bagi mereka. Anak-anak Indonesia merasa marah (53%), kecewa (40%), terganggu, kaget atau khawatir (semuanga 38%) sebagai akibat dari insiden tersebut. Seperlima dari anak-anak di seluruh duniamenyesali sesuatu yang telah mereka lakukan ketikan online. Empat dari 10 anak-anak Indonesia melaporkan mereka melakukan sesuatu yang mereka sesali ketika online.

Waspada terhadap orang-orang tak dikenal ketika online. Ancaman baru yang nyata terhadap anak-anak sata beraktivitas online adalah bahaya dari orang-orang yang tak dikenal. Penelitan mengungkapkan sebuah tren yang mengangetkan-hingga 70% anak-anak mengalami adanya orang-orang tak dikenal yang menambahkan mereka sebagai teman dalam situs jejaring sosial dan 35% menemukan yang orang-orang tak dikenal ketika online berusaha untuk menemui mereka di dunia nyata. Para orang tua memegang peran penting bagi anak-anak untuk melindungi mereka dari kemungkinan menjadi korban kejahatan cyber. Kombinasi teknologi dan berbicara secara terbuka tentang berbagai persoalan dapat membantu memastikan bahwa anak-anak memperoleh pengalaman positif ketika online.

Baca:
Tip Melindungi Anak Berinternet Dengan Aman


    


 



Artikel Rekomendasi