Kiat Menghadapi Ego Anak

 

Gemar memerintah, tak mau mengikuti aturan, dan selalu ingin orang lain mengikuti keinginannya. Itulah yang ditunjukkan anak tiga tahun pada Anda dan teman sebayanya.

"Ibu! Kakak masih mau main! Ibu jangan ganggu dong!", teriak Alia dengan lantang saat Arleta, sang ibu, memintanya berhenti bermain dan segera mandi.

"Ayo Alia, sudah sore nih. Nanti air hangatnya keburu dingin lho", bujuk Arleta dengan nada lembut.

"Tapi Alia masih mau main, Bu. Mandinya nanti dulu ya. Alia masih mau main boneka sampai selesai," jawab Alia tak mau kalah.

Arleta hanya mampu terbengong-bengong mendengarkan ucapan putrinya yang berusia 3,5 tahun ini. "Hebat, putri kecilku sudah bisa ngatur aku," ujar Arleta dalam hati.

Mengapa terjadi? Di usia kira-kira tiga tahun, anak mulai menunjukkan ke-aku-annya dan mulai ingin agar orang lain menuruti kemauannya. Tak jarang anak-anak usia ini bersikap seperti seorang bos kecil yang ingin serba dilayani dan dipenuhi setiap keinginannya. Tak heran bila mereka cenderung memerintah dan sulit dikendalikan.

Pada masa ini si tiga tahun sebenarnya sedang berusaha mematangkan keberadaan diri dan kontrol dirinya dalam upaya membentuk hubungan sosial dengan lingkungannya. Dalam menghadapi masa perkembangan ini, anak perlu dibantu agar dapat menempatkan keinginan dan perasaannya dalam perspektif yang tepat. Anda perlu memberikan penjelasan dan batasan pada anak mana tingkah laku yang dapat dan tidak dapat ditoleransi.

Dengan demikian, Anda dapat membantu si tiga tahun belajar mengontrol diri. Anak dengan kontrol diri yang baik lebih siap berinteraksi dengan baik pula di lingkungan sosialnya.

Hadapi dengan bijaksana. Tak selalu menyenangkan melihat si tiga tahun jadi sesosok bos kecil yang gemar memerintah dan selalu menginginkan orang lain menuruti segala maunya. Anda perlu membimbing dan menjelaskannya secara bijaksana agar ia dapat bersikap lebih baik.

Misalnya, saat anak bersikeras dengan keinginannya dan menginginkan Anda mengikuti kemauannya, Anda tak perlu buru-buru mengatakan tidak boleh. Lebih baik Anda berkompromi dengannya.

Ajaklah si tiga tahun bicara untuk memperoleh solusi masalah yang menguntungkan masing-masing pihak. Misalnya saja, saat anak masih ingin bermain, sementara Anda ingin ia berhenti bermain dan segera mandi sore; tak ada salahnya Anda dan anak berkompromi. Ia masih boleh main selama 10 menit lagi, setelah itu ia harus segera mandi.

Melalui cara berkompromi dan berdiskusi dengan anak ini, selain akan mencapai solusi menguntungkan kedua belah pihak, juga melatih si kecil berani dan mahir berkomunikasi.

Namun Anda perlu membatasi diskusi. Bagaimana pun orang tua adalah pihak yang memegang keputusan final. Oleh karenanya, Andalah yang menetapkan solusi yang diperoleh dari kompromi Anda berdua. Dari situasi ini pun anak semakin paham ia tak bisa memaksakan keinginannya dan ia juga perlu belajar mengontrol diri.

 



Artikel Rekomendasi