Lebih Baik Tidur Lelap Atau Tidur Lama?

 

Tidur sebagai kebutuhan utama balita. Selain makanan bergizi dan pendidikan yang baik, anak juga membutuhkan istirahat yang cukup dan berkualitas. Tidur yang lelap adalah salah satu cara bagi anak untuk memulihkan tenaga dan regenerasi sel-sel yang akan membantu pertumbuhan. Tidur juga akan membuat anak lebih tenang dan konsentrasi keesokan harinya.

Tahap penting dalam tidur balita. Banyak salah pengertian mengenai tidur. Lamanya tidur tidak menjamin bahwa balita telah beristirahat dengan cukup. Tidur yang lama tidak akan berarti bila sepanjang tidur balita gelisah dan terganggu. Tidur terbagi dalam 2 tahap yaitu:
  • Fase tidur Non-Rapid eye Movement (Non-Rem) dan tidur aktif atau yang biasa disebut REM. Biasanya ditandai dengan adanya gerakan bola mata dan pernapasan yang terus meningkat dan tidak stabil dengan sering kali disertai mimpi. Pada tahapan ini, metabolisme otak berada pada tingkat paling tinggi sehingga berpengaruh pada restorasi atau pemulihan emosi dan kognitif.
  • Non-REM, aktivitas otak regular masih terus berjalan. Pola pernapasan dan denyut jantung anak teratur tanpa disertai mimpi. Fase Non.REM berperan penting dalam perbaikan sel-sel tubuh dan produksi hormone pertumbuhan yang maksimal sekitar 75%.
Amatlah penting bahwa balita dapat melewati kedua fase tidur ini dengan baik. Jika tidak, tubuh anak tidak bisa beregenerasi dengan baik dan pemulihan kondisi anak tidak tidak maksimal. Ini akan mengakibatkan anak lesu dan tidak fit keesokan harinya. Konsentrasi terganggu serta gangguan emosi.



 



Artikel Rekomendasi