Masalah Pertemanan Balita

 


1. Teman yang usil 
Suka menyembunyikan topi barang, senang mendorong, lalu memalingkan wajah. Si kecil pun terganggu dibuatnya. 
Solusinya: Banyak faktor di balik keusilan anak, di antaranya: mencari perhatian, tidak ada wadah untuk menuangkan energi dan kreativitas, dan kurang mendapatkan arahan yang jelas dalam mengisi kegiatan sehari-hari, sehingga ia tak sadar sedang merugikan orang lain. Arahkan ia untuk berbesar-hati agar saat jadi korban keusilan temannya.Jangan lekas marah, namun memaafkan. 

2. Teman yang suka memukul 
Heran, anak selugu itu, tapi suka memukul teman. Penyebabnya bisa jadi ia sering terpapar visual. Misalnya melihat pertikaian orangtua di rumah atau tayangan yang ditonton tanpa pengawasan orangtua. Motif memukulnya pun, mungkin hanya gemas atau memang sedang kesal. 
Solusinya: Bangun kerjasama antara si kecil agar selalu berkoordinasi dengan Anda, guru, juga orangtua dari anak tersebut. Sebab dibutuhkan kesabaran untuk mengingatkan dan melatih anak ini. Tanamkan pada di kecil agar tidak perlu membalas tapi menjelaskan bahwa dipukul itu sakit. 

3. Teman yang tidak mau berbagi 
Banyak faktor penyebabnya. Seperti meniru orangtua di rumah, pengaruh akibat ia adalah si semata wayang atau bungsu di keluarga atau malas berbagi karena kebetulan barang kesayangan. 
Solusinya: Berikan pengertian kepada anak bahwa berbagi itu menyenangkan. Jadi,  meskipun punya teman pelit, si kecil tidak perlu membalas dengan hal yang serupa. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua benda bisa dibagi, misalnya botol minum dan handuk.

4. Teman yang jorok 
Salah satu teman si kecil tidak suka membereskan mainan alias jorok. Alhasil, pasir, tanah basah, krayon, cat warna, dan spidol berserakan. Si kecil yang terbiasa menjaga kebersihan, jadi risih punya teman dengan kebiasaan seperti itu. 
Solusinya: Sesekali minta si kecil bergabung dan bermain kotor-kotoran bersamanya. Banyak manfaat yang didapat, misalnya ia jadi mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas serta melatih motorik kasarnya. Namun, pastikan setelah bermain mengajak temannya bersih-bersih atau membersihkan mainannya.
5. Teman yang suka bicara kasar 
Si kecil bercerita, ia terganggu dengan bicara teman yang kasar. Anak di usia ini memang cepat mengenal dan menyerap informasi baru, tak terkecuali hal yang tidak harapkan lewat berbagai media. 
Solusinya: Berikan pengertian kepada si kecil untuk tidak perlu menghiraukan dan meniru bicara teman yang kasar. Dan, biasakan ia  untuk selalu berbicara menggunakan bahasa yang baik dan benar di mana pun dan kapan pun.
6. Teman yang tidak sopan 
Ada perilaku teman yang kurang sopan, misalnya ia asyik sendiri saat u menjelaskan di kelas, tidak memberi salam, dan melempar tas tepat pada wajah si mbak. Respon si kecil? Sangat tidak suka dengan ulah temannya! 
Solusinya: Tanamkan pada diri anak, bahwa  tidak mungkin mengubah teman seperti yang kita harapkan. Namun, perbuatan baik itu bisa menjangkit. Sehingga yang dapat dilakukan adalah tetap berbuat sopan dengan siapa saja dan kapan pun. Jadikan kebiasaan setiap hari, tidak lupa untuk mengucapkan empat kata sakti “tolong, terima kasih, maaf, dan permisi.” (FIN/PAS)

Baca Juga :

 



Artikel Rekomendasi