Menjelaskan Konsep Keluarga pada Balita

 

Bagi balita 5 tahun, ayah, bunda, kakak, adik, kakek-nenek, dan om-tante, bukan lagi figur yang asing. Hanya saja dalam kehidupan nyata, tak semua temannya punya nenek, atau kakak, bahkan ayah atau bunda. Bagaimana menjelaskan konsep keluarga pada balita?
 
Belajar asal-usul. Di taman kanak-kanak, si prasekolah biasanya terlibat dalam tugas dengan tema “Keluargaku”. Dalam kegiatan ini, diharapkan balita dapat bercerita tentang anggota keluarganya. Dari nama ayah, pekerjaan dan nama ibu serta kakak dan adik. Mengajak anak bercerita tentang keluarga bertujuan mengajarkan anak tentang asal-usul dan membangun identitas dan rasa percaya diri. Paling tidak balita jadi punya gambaran sederhana tentang dirinya.

Anda sebaiknya menjelaskan secara sederhana perihal sejarah keluarga singkat. Anda bisa mulai dengan bercerita tentang orang tua Anda, orang tua pasangan lalu tentang diri Anda dan pasangan. Lebih menarik jika Anda menceritakan sambil memperlihatkan foto-foto. Biarkan anak kemudian berkreasi dengan membuat gambar-gambar sesuai dengan apa yang ia peroleh dari cerita Anda. Bisa juga mengajak anak membuat pohon keluarga bersama.
 
Menceritakan sejarah keluarga besar manfaatnya. Antara lain, membentuk anak-anak yang memiliki rasa percaya diri. Selain itu, dengan mengetahui pekerjaan orang tuanya, balita juga diharapkan semakin hormat dan menghargai keberadaan orang tuanya. Demikian pula, pemahaman anak terhadap makna dan keberadaannya dalam keluarga, meskipun ini akan terus berproses hingga dewasa, pada akhirnya menjadi utuh.
 
Beragam project menarik. Tentu saja menjelaskan pohon keluarga tak mungkin hanya dengan cara menjelaskan secara verbal. Selain memeragakan dan menceritakannya dengan foto-foto, buku serta VCD yang mengupas tema “My Family” dan beragam memorabilia, Anda juga dapat melakukan kegiatan bersama yang menarik. Misalnya, membuat pohon keluarga bersama, membuat scrapbook dan menyusun album foto bersama.

Sediakan berbagai peralatan untuk prakarya: kertas atau karton warna, lem, krayon, karton putih tebal, gunting kertas, dan foto-foto. Sambil berkreasi membuat pohon keluarga unik, Anda bisa bercerita dan berdialog dengan anak. Biarkan balita mengeluarkan opini dan komentar-komentar tentang foto atau kisah sejarah keluarga yang Anda tuturkan. 
 
Sebagai hasil akhir, pajanglah hasil karya Anda berdua. Ceritakan tentang karya ini kepada sanak-saudara yang berkunjung. Biarkan cerita tentang keluarga ini terus berlanjut. Mudah-mudahan kisah sukses dan perjuangan yang ditempuh kakek-nenek dan orang tuanya dapat mendorong balita untuk selalu tegar dan tak kenal lelah terus berjuang dalam hidupnya.
 

 



Artikel Rekomendasi