Menyikapi Benda Kesayangan Anak

 

Melalui benda kesayangan, anak mendapat rasa aman. Usia  1-3 tahun adalah usia di mana anak paling butuh benda kesayangan karena tengah berjuang untuk melepas kebiasaannya menyusu pada bunda. Namun, di atas usia 4 tahun, anak sudah harus melepaskan kelekatannya terhadap benda kesayangan. Sikapi perilaku ini dengan sikap bijak.
  • Jangan dilarang, karena memiliki comforting object bukan tanda anak pribadi yang lemah. Sejalan dengan bertambahnya usia dan meningkatnya keterampilan sosial-emosi, anak akan meninggalkan benda kesayangannya.  Memiliki benda kesayangan juga dapat melatih menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kasih sayang pada anak.
  • Jangan dibentuk. Jika kebutuhan kasih sayang, rasa aman dan nyaman anak sudah terpenuhi oleh kedua orangtua, jangan berikan benda untuk dijadikan comforting object. Jika hal tersebut berlangsung terus-menerus, tentu saja akan berubah menjadi sebuah kebiasaan dan  ketergantungan.
  • Lakukan  aktivitas lain sebelum tidur. Seperti mendongeng atau bernyanyi sambil mengusap-usap punggungnya hingga terlelap. Gunakan benda kesayangannya sebagai tokoh dongeng. Sehingga anak tidak terpaku hanya pada benda kesayangannya saja. Jika rutin dilakukan, perlahan keinginan anak untuk terus berdampingan dengan benda kesayangannya akan hilang, karena teralihkan dan merasa nyaman dengan cara lain.
  • Tunjukkan kasih sayang dan perhatian. Kontak fisik seperti pelukan dan ciuman sebelum berangkat dan sepulang kerja, sangat berarti di hati anak. Kepergian Anda untuk bekerja, meninggalkan rasa sepi di hatinya. Pelukan dan ciuman berarti terpenuhinya  perhatian dan rasa aman  sehingga anak tidak perlu mencari objek pengganti.
  • Berikan kesempatan bermain bersama teman. Berteman dengan anak sebaya  akan membuat cara berpikir anak berkembang. Meski mereka belum betul-betul bisa bermain bersama, anak akan mengamati kebiasaan teman barunya yang tidak membawa benda kesayangan keluar dari rumah. Anak pun  akan lebih tertarik bermain bersama teman-teman sebayanya, karena memiliki ‘kesibukan’ pengganti dan dunia baru untuk dieksplorasi.
  • Bila boneka kesayangan akan dicuci, jelaskan padanya mengenai kuman-kuman jahat yang berada di dalamnya. Jika perlu, jelaskan dengan gambar, bahwa kuman-kuman tersebut dapat membuatnya sakit sehingga ia harus tidur dan tak dapat bermain. Bila anak mengamuk, bersikaplah tenang dan jangan terpancing, tetap tegas dan konsisten. Peluk anak, beri dukungan dengan kata-kata yang menenangkan bahwa ia tetap bisa survive tanpa harus membawa benda kesayangan kemanapun ia pergi. Yakinkan bahwa Anda selalu ada untuk diandalkan, membantu dan menemaninya menghadapi apapun.
  • Saat akan pergi ke area publik atau traveling, bujuk anak untuk membawa bagian yang kecil, jika anak senang membawa benda kumalnya kemana-mana. Bujuk ia untuk membawa bagian kecilnya saja misalnya bagian kerudung atau topi bonekanya. Dengan cara ini, anak tetap merasa aman seolah benda kesayangannya tetap mendampinginya, sementara Anda tidak merasa repot harus membawa benda berukuran besar atau risih karena anak membawa benda kumal di tempat umum.
  • Hargai usaha anak dalam mengurangi ketergantungannya terhadap benda kesayangannya. Sekecil apapun kemajuan yang ditunjukkan, patut diberikan penghargaan. Misalnya dengan mengacungkan dua jempol sambil berujar “good job!” lalu berilah pelukan hangat. Di lain kesempatan, hadiahi buku aktifitas menempel sticker, bila dia sanggup berpisah dengan benda kesayangannya selama beberapa hari. Dalam hal ini, penghargaan bukan untuk memanjakan anak , melainkan sebagai pembangkit motivasi dalam mengurangi kebiasaannya tersebut. (me)

 



Artikel Rekomendasi