Perilaku Aneh Balita

 

Anda terkadang kaget melihat perilakukan anak yang terkadang aneh. Misalnya, ia mengangkat roknya tinggi-tinggi saat Anda membawanya bertemu dengan teman-teman Anda. Bagi Anda, perilaku tersebut tergolong tidak sopan dan membuat Anda malu. Namun sebenarnya, lewat cara itu ia ingin mengekspresikan apa yang ia rasakan.

Hanya saja karena kemampuan bahasanya yang masih terbatas, ia menunjukkannya lewat berbagai aksi. Ini beberapa aksi ‘aneh’ yang biasa dilakukan dirinya dan cara mengatasinya.

1. Menghindari tatapan. Ini biasa terjadi saat anak melakukan kesalahan yang menurutnya mengecewakan Anda. Ia tidak ingin melihat Anda kecewa dengan membalas tatapan Anda.   "Ketika ia tidak mau melihat mata Anda,  ia justru menyadari akan perbuatannya yang membuat Anda kecewa," ujar Kristin Lagattuta, PhD, asisten profesor di Center for Mind and Brain di University of California, AS.

Lakukan ini: Make it simple, Bunda. Bantu balita Anda menyadari kesalahannya dengan kalimat sederhana. Misalnya, jika  ia tak sengaja memecahkan gelas, katakan padanya bahwa hal itu tak masalah,  tapi ia harus lebih hati-hati saat bermain.  Jelaskan juga bahwa Anda akan membersihkan pecahan kacanya agar tak ada yang terluka.

2. Membawa semua mainan ke kasur. Tingkahnya yang satu ini tentu membuat tempat tidur Anda berantakan. Tapi, menurut Kerstin Potter, direktur dari program pendidikan anak usia dini di Harcum College, Bryn Mawr, Pennsylvania, AS,  hal ini merupakan salah satu trik agar si dua tahun terhindar dari mimpi buruk. Sebab di usia ini, anak sudah mulai bisa berimajinasi. Cara itu akan membuatnya lebih aman dan terhindarkan dari bangun tengah malam.

Lakukan ini: Biarkan ia membawa mainan favoritnya ke tempat tidur di waktu  tidur. Namun, agar ia tidak membuat tempat tidur Anda seperti markas besar mainannya, katakan padanya ia hanya boleh membawa tiga mainan ke atas tempat tidur.

3. Mengangkat baju tinggi-tinggi saat bertemu orang baru. Perilakunya ini tentu membuat Anda kaget bukan main. Namun, itu adalah upaya ia menutup mukanya saat bertemu orang baru karena ini merasa cemas. Khususnya saat ia memasuki lingkungan. Ia bisa tidak nyaman karena dikelilingi orang yang lebih besar dan lebih tinggi dari dirinya.

Lakukan ini: Saat membawa balita ke lingkungan baru, beri ia waktu untuk pemasanasan dengan menuntunnya.  Tunjukkan padanya bahwa lingkungan yang ada di sekitarnya adalah lingkungan yang aman dengan cara menyapa orang-orang yang Anda kenal dan tak perlu memaksaknya untuk bersalaman jika ia tak mau, Dengan itu, ia merasa percaya diri dan tak perlu "bersembunyi" di balik bajunya atau baju Anda.

4. Bersembunyi di balik sofa. Anak bisa jadi ingin memberitahu bahwa ia  butuh privasi. Kebiasaan yang dilakukannya  ini berindikasi pada dua hal: Ia BAK atau BAB di celana atau ia ingin tahu reaksi Anda dengan privasi miliknya. Sebaiknya, Anda tidak memberi respon dengan menghampirinya dan bertanya. “Asyik sekali, sedang apa di balik sofa?” sambil memeriksa bokongnya.

Lakukan ini: Saatnya Anda mulai melatih anak untuk potty training. Caranya, dengan mengajaknya ke toilet secara berkala, menunjukkan bagaimana duduk di atas toilet, dan bagaimana membersihkan bokong, penis atau vaginanya. Selain itu, belikan ia celana dalam dengan karakter kesukaan anak agar membuatnya bersemangat.

5. Tiba-tiba bertingkah kasar brutal.  Ia tiba-tiba  membuang makanannya, memukul, dan membanting mainannya. Hal ini sebenarnya tanda dirinya untuk mengatakan bahwa ia merasa tidak nyaman, bosan,  tidak enak badan atau sedang mencari perhatian.

Lakukan ini: Berusahalah mencari tahu apa yang terjadi padanya. Jika ia bosan,  ajak ia melakukan permainan baru atau mengajaknya ke luar rumah. Jika ia  terus memberontak, Anda bisa memberinya time-out. Jelaskan padanya,  ia bisa menunjuk atau mengatakan sesuatu jika Anda ingin sesuatu.
 
6. Anak berteriak dan bersikap bossy. Artinya, dia menginginkan apa yang ia minta saat itu juga. Bisa jadi Anda lupa menyiapkan makannya dan ia lapar. Atau bisa jadi juga Anda tidak memerhatikannya karena sibuk chatting di media sosial.

Lakukan ini: Saat ia berteriak, jelaskan bahwa Anda  mendengar apa dikatakannya. Misalnya dengan mengatakan, "Bunda akan menyiapkan makanan untukmu. Yuk, cuci  tangan dulu." Tapi jika ia berteriak karena Anda sibuk dengan gadget, segera letakkan benda tersebut  hampiri ia dan beri pelukan.

(ERN/ERN)

Baca Juga:
Strategi Hadapi Balita Aktif
Tips Menangani Anak Pemalu
Tips Mengajak Balita ke Restoran


 



Artikel Rekomendasi