Saat Anak Minta Pakai Kuteks

 

Warna-warni kuku pink, biru muda, oranye, ungu dan kuning pada kuku anak usia 3-4 tahun sebagian besar membuat Anda khawatir karena merasa anak perempuannya mulai genit, ikut-ikutan orang dewasa. Bahkan terkadang ia mencoba-coba pemerah bibir dan pemulas pipi Anda. Sekarang, ia pun mulai coba pakai cat kuku.

Anda tentu khawatir pada bahaya yang terkandung di dalam pewarna kuku, 'tanduk’ di kepala Anda mulai muncul, rasanya ingin berteriak, “Jangan mainan cat kuku, nak. Itu bukan untuk anak-anak!”

Tunggu dulu, sebelum Anda melarang kegiatan barunya ini, Anda perlu pahami manfaat dibalik kegiatan mencat kuku. Memang benar ada bahaya di balik cerahnya warna-warni cat kuku. Apalagi kuku balita Anda masih rentan dengan zat-zat yang berbahan dasar kimia. Sebut saja bahaya seperti terganggunya sistem saraf pusat, kanker, kerusakan organ (paru-paru, jantung, ginjal dan hati), iritasi selaput lendir (di daerah mata, hidung dan tenggorokan), dan cacat seksual.

Tapi, bahaya ini bisa dihindari, caranya pilih cat kuku yang khusus untuk anak, berbasis air, non alkohol dan bebas zat kimia: Toluena, Formaldehida, Etil Asetat, Butil Asetat, Dibutyl Phthalate, Ftalat Anhidrid.

Yang tidak perlu Anda hindari adalah kegiatan mencat kuku. Ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan buah hati Anda dari kegiatan tersebut. Tanpa Anda sadari, konsep mencat kuku sebenarnya sama dengan mewarnai gambar, yang membedakan hanyalah medianya.

Mengenal Warna
Aneka macam warna disediakan oleh para produsen cat kuku demi memenuhi kebutuhan pemakai yang punya warna favorit yang berbeda atau mungkin ingin memadupadankan warna cat kuku dengan warna pakaian atau asesoris yang lain. Jelas hal ini menguntungkan balita karena ia bisa belajar warna dengan cara yang menyenangkan. Termasuk mengenalkan turunan warna yang terkadang jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Anak juga bisa mengenal tekstur dan istilah glitter. Sesekali tes anak dengan meminta salah satu warna dari koleksi cat kuku, apakah ia benar memilih warnanya.

Rapi, Teliti, Sabar dan Konsentrasi
Ketika Anda ingin mencat kuku tentu Anda akan berusaha untuk mencat kuku dengan rapi, tanpa ada sisa cat kuku di bagian kulit jari, atau cat kuku yang tidak rata di bagian kuku. Sesuai dengan tujuannya yaitu membuat kuku menjadi cantik, tak ada salahnya Anda menuntut hal serupa pada anak. Anak akan belajar bagaimana mengulas kuas cat kuku dengan hati-hati agar tidak keluar dari batas kuku. Untuk mendapatkan hasil yang rapi, anak perlu memusatkan perhatian pada kegiatan mencat kuku. Anak akan belajar berkonsentrasi. Anak juga diminta untuk teliti mewarnai seluruh area kuku atau kelima kuku di satu tangannya, jangan sampai ada satu kuku tertinggal polos. Satu lagi, anak akan belajar sabar ketika menunggu cat kuku kering, sebelum memulai aktivitas yang lain bila hasilnya ingin tetap baik.  

Berani Berekspresi
Tiba-tiba Anda mendapati ada 10 warna yang berbeda dari kuku tangan anak atau bahkan ada kreasi dua warna di satu kuku, belum lagi ditambah dengan stiker-stiker kuku yang makin meramaikan kukunya. Ya, Anda patut berbahagia karena anak perempuan Anda sudah berani berkreasi.

Ada dua hal yang ia pelajari. Pertama, berani, berani memutuskan mewarnai kukunya berbeda dari orang dewasa. Keahlian ini memang kerap terjadi oleh si 3-4 tahun yang sedang mengetes keberaniannya dengan hati-hati alias masih suka takut-takut. Kedua, berkreasi, memiliki keinginan eksplorasi yang tinggi. Gemar ekplorasi merupakan modal anak untuk mengenal dunia lebih jauh.

Melatih Motorik Halus
Coba Anda perhatikan berapa besar kuas cat kuku, berapa besar pegangan cat kuku dan berapa luas kuku anak. Hebat sekali bila hasil polesannya makin lama makin sedikit cat kuku yang keluar dari kuku balita Anda. Artinya keterampilan motorik halus anak Anda kian terasah.

Bayangkan pula ketika proses mewarnai kuku di tangan kanan, tangan kirinya berperan untuk menyapukan kuas cat kuku. Orang dewasa yang bukan kidal saja cukup menemukan kesulitan saat mencat kuku di tangan kanan.

Belajar Berinteraksi
Proses mencat kuku ternyata menguntungkan bagi Anda juga. Beberapa Bunda mengaku dengan mendampingi anak saat mencat kuku dapat menguatkan bonding antara ibu dan anak. Sedikit berpura-pura senang dengan kuku penuh warna-warni pada anak tidak ada salahnya lho, Bunda, demi menjalin bonding dengan si buah hati. Ia tentu bahagia, kukunya bisa tampil kompak dengan sang Bunda.

(NAT/ERN)

 



Artikel Rekomendasi