Serba Serbi Ciuman Balita

 

Peluk dan ciuman Anda pada balita ternyata ditiru olehnya. Ia tak ragu untuk memberikan peluk dan cium pada orang lain, termasuk orang yang baru saja dikenalnya. Perilaku mencium merupakan bagian dari perkembangan sosial emosi balita unuk menunjukkan ekpresi kasih sayangnya pada seseorang, binatang, atau benda. Tak jarang pula Anda melihat anak mencium mesra boneka favoritnya, bukan? Namun ciuman tidak boleh diberikan sembarangan, anak perlu rambu-rambu mencium.

Syarat mencium bibir
Cium bibir kerap dilakukan oleh orangtua pada buah hatinya. Ciuman jenis ini boleh dilakukan. Namun, perlu cek kembali kondisi gigi Anda. Jika ada gigi yang berlubang, hindari mencium bibir anak karena bakteri Streptococcus mutan bisa berpindah ke anak. Bahkan Sandra Beltran, seorang dokter spesialis anak dari Asosiasi Penyakit Infeksi Columbia menemukan bukti bahwa penyebaran penyakit Mononucleosis, sejenis herpes yang ditularkan melalui air liur saat mencium bibir balita. Pastikan saja tubuh Anda dalam kondisi sehat ketika mencium bibir anak. Cium bibir juga hanya boleh dilakukan antara  Anda dengan anak dan pasangan Anda dengan anak. Minta balita untuk tidak mencium bibir orang lain, sekalipun itu nenek, kakek, om, atau tantenya. Anda bisa berikan alasan bahwa dia adalah anak paling spesial atau paling disayang oleh Ayah dan Bunda. Jelaskan juga padanya bahwa ungkapkan rasa sayangnya pada nenek, kakek, om, tante, atau saudara dengan ciuman di pipi. Mereka akan mengerti kalau ia sayang.

Ungkapkan sayang dengan cara lain
Untuk tukang kebun, supir, pengasuh, satpam, dan guru bagaimana anak mengungkapkan rasa sayangnya? Jelaskan pada balita Anda bahwa ungkapan kasih sayang tidak hanya bisa diungkapkan dengan ciuman, tapi bisa juga dengan pelukan atau sekadar kiss bye. Hal ini juga perlu Anda informasikan kepada tukang kebun, supir, pengasuh, satpam, dan gurunya. Minta mereka untuk tidak mencium buah hati Anda, cukup berikan dengan kata-kata, kiss bye, pelukan atau mengusap kepala anak. Agar anak makin memahami ajakan Anda, berikan anak contoh bagaimana harus mengungkapkan sayang dengan orang lain.

Kenalkan dengan salim
Salim atau mencium punggung tangan orang lain, khususnya yang lebih tua merupakan salah satu budaya orang Indonesia sebagai bentuk hormat atau sopan santun. Anak perlu diajarkan pada kebiasaan salim yang biasanya diberikan ketika berjumpa atau pergi meninggalkan orang lain. Cara salim yang sebaiknya diajarkan pada anak adalah memegang tangan kanan orang lain dengan tangan kanan balita, lalu menempelkan ke kening anak. Pastikan ia juga menatap orang yang sedang diajak salim untuk menghargai orang tersebut. Hindari untuk meminta anak mencium tangan orang lain dengan bibirnya karena balita bisa terkontaminasi bakteri yang terdapat di tangan orang lain tersebut.

Tiba-tiba mencium orang lain
Menemukan kejadian anak tiba-tiba mencium anak atau orang lain di tempat umum. Aduh, malu rasanya! Respon yang sebaiknya Anda lakukan adalah segera minta maaf kepada orang tua anak tersebut atau orang yang diciumnya. Sebaiknya, Anda tidak langsung menyentak dan menyalahkan dirinya atas perilakunya. Kelak ia bisa jadi malas dan berhenti untuk mengungkapkan ekspresinya. Usai meminta maaf, barulah Anda menjelaskan pada anak bahwa perilakunya tadi kurang tepat karena mencium orang yang tidak dikenal.

Tidak boleh mencium binatang
Mencium binatang dan menerima ciuman dari binatang seringkali menjadi situasi yang digemari dirinya. Hal ini bagus karena berarti balita sudah memiliki rasa sayang pada binatang. Menyayangi binatang juga tidak berarti harus mencium mulut, pipi, atau keningnya. Meskipun binatang tersebut adalah binatang peliharaan Anda sendiri. Profesor Nigel French di Massey University, New Zealand, membuktikan kebiasaan mencium binatang dapat menularkan infeksi pada manusia. Belum lagi binatang membersihkan anus dan kakinya dengan menjilatinya, hal ini tentu dapat membuat anak terkontaminasi feses di dalam mulut binatang saat dicium atau dijilat. Sebaiknya, ajak anak untuk mengelus, teratur memberikan makan dan minum atau membersihkan kandangnya sebagai bentuk tanda sayang pada binatang.

(DIN/NAT/ERN)

Baca Juga:
Jangan Sembarangan Mencium
Bayi Suka Dicium

 



Artikel Rekomendasi