Si 1 Tahun: Merobek Buku

 

Ada hal yang sangat membuat orang tua anak satu tahun harus senantiasa waspada. Terutama dalam menyimpan dokumen atau kertas penting di sekitar si satu tahun. Mengapa? Salah-salah dokumen penting Anda menjadi “korban” latihan motorik halus, yaitu latihan merobek.
 
Latihan ketrampilan. Bagi anak 13 – 15 bulan, kegiatan menyobek bukanlah sesuatu yang “main-main”. Mereka sungguh serius melakukannya! Dijepitnya helaian kertas dengan ibu jari dan empat jemari lainnya, kemudian dengan tangan lain lembaran yang sama dijepit dengan ibu jari dan empat jemari lainnya juga. Lalu “Shrrreeeekk! Shreeekkk!” akhirnya kertas di tangannya pun sobek menjadi dua bagian. Lalu diambilnya lagi sisa bagian tadi untuk dirobek lagi menjadi bagian kecil-kecil.
 
Jemari trampil. Tentu sebaliknya bagi Anda, pemilik kertas yang jadi korban robekan atau yang membeli buku cerita yang kini telah dirobek menjadi tidak utuh. Tak jarang Anda dan si kecil kemudian harus “berkonfrontasi” dalam memperebutkan buku atau kertas yang jadi obyek “latihannya”. 

Oleh karena, ketrampilan jemari yang diasah melalui kegiatan ini adalah sesuatu yang penting, sebaiknya tidak melarangnya dengan serta-merta. Latihan ini perlu dilakukan, tetapi dengan alat atau media yang tepat. Misalnya, kertas bekas atau daur ulang, atau buku tulis yang memang Anda sediakan untuk dirobek-robek. 
 
Selain untuk latihan motorik halus, kegiatan merobek sebenarnya juga melatih kecerdasan emosi anak, terutama untuk mengendalikan dorongan atau emosi. Anak usia ini memang suka menggebu-gebu dalam segala hal. Maklum, ia sedang “memasuki” zona penuh tantangan bagi orang tua: the terrible two’s.
 
Salurkan hasrat. Anda dapat menyikapi kecenderungan si kecil dengan berbagai cara:
• Sediakan buku atau kertas khusus untuk alat latihan motorik halus melalui kegiatan merobek. Bisa berupa kertas yang sudah tidak dipakai, atau bon-bon bekas yang sudah harus dibuang. Jadi, sekalian membuang sampah dokumen, deh!
• Apabila hasratnya untuk menyobek sedang tinggi, berikan buku cerita yang terbuat dari bahan anti-robek (kertas tebal dengan permukaan licin dan sangat lentur) untuk sementara waktu. Dan, selamatkan buku-buku cerita anak yang mahal-mahal Anda beli, sebelum menjadi korban. Tapi jangan lupa untuk senantiasa mengingatkan dan memberitahu, buku cerita bukan benda yang tepat untuk dirobek.
• Beri contoh pada anak, cara merobek yang “tepat”. Anda bisa menggunakan kertas HVS bekas yang sudah tidak Anda pakai lagi. Lalu ajak si kecil melipat kertas terlebih dahulu sebelum merobeknya. Memang ini tak mudah pada awalnya. Tapi anak adalah peniru ulung. Ia dapat mengamati sesuatu dengan detil, hingga pada suatu saat akhirnya berhasil melatih ketrampilan jemari dan cara mengerahkan tenaga sedemikian rupa. Seperti yang Anda contohkan.

 

 



Artikel Rekomendasi