Si 2 tahun: Suka Menguji

 

Sebetulnya ia sudah tahu apa yang dilarang. Tapi mengapa dilakukannya lagi, lagi dan lagi?
Di usia dua tahun, si kecil Anda pastilah sedang lucu-lucunya. Celotehnya dan perilakunya kerap mengundang tawa. Kala bertingkah manis, ia begitu menggemaskan. Tapi, saat ia melakukan hal-hal yang sudah Anda larang berkali-kali, tak urung Anda pun bertanduk menahan marah. 
 
Melarang terus. Mungkin ratusan kali Anda melarang si kecil memegang kabel lampu sambil mengangkat jari telunjuk sambil mengatakan; “Jangan pegang. Bahaya!” Atau sudah berkali-kali Anda melarang si kecil mengorek-ngorek keranjang sampah memungut brosure yang sudah Anda buang.  Tapi anak justru menunggu Anda memperhatikannya saat ia memegang kabel lampu dan mengorek keranjang sampah. Bagaimana kalau saluran teve diubah-ubah? Marahkah ayah?  Bagaimana pula kalau berteriak-teriak? Bunda bilang apa? Bagaimana kalau mangkuk sayur dibanting? Bunda teriak nggak?
 
Bukan penantang. Tentu saja tidak.  Ia sedang mencobai Anda, tetapi  dengan cara yang tidak Anda duga. Di usia ini anak sedang mencoba menghadapi standar perilaku dan aturan yang Anda tegakkan. Anak usia ini sedang dalam masa transisi, antara butuh Anda untuk membuat mereka patuh, dan memiliki aturan itu untuk mereka ikuti meski Anda sedang tidak ada di dekatnya.
 
Kombinasi dari kedua hal itu perlahan-lahan memunculkan kemampuan anak untuk mengikuti peraturan dengan peringatan yang terus menerus yang menyadarkannya bahwa melanggar akan membuatnya lebih lama belajar. Ketaatan anak usia ini terhadap aturan dan perintah kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak.
 
Tiga alasan suka menguji. Pertama, mereka harus mendapatkan apa yang mereka mau. Si kecil terkadang memandang pemberian Anda sebagai sesuatu yang tak terbatas. Ke dua, mereka hanya ingin tahu bagaimana aturan itu diterjemahkan. Misalnya, kalau aku mengambil gambar yang sudah di keranjang sampah, apakah bundaku akan mengambilnya dan mengembalikannya di tempat sampah? Ke tiga, mereka memang sungguh-sungguh butuh pengarahan Anda setiap saat.
 
Pertanda baik. Kegemaran si kecil menguji Anda, merupakan pertanda baik, ketimbang ia memanipulasi Anda. Pertanyaannya kemudian, apa yang diharapkan darinya? Si kecil tidak menuntut banyak. Daripada Anda jengkel tak karuan melihat tingkahnya, lakukan pendekatan dengan pola pikir yang berbeda. 
 
Ciptakan lingkungan rumah Anda dengan meminimalkan kata ‘jangan’. Misalnya kalau Anda tak ingin si kecil memainkan remote control teve, letakkan di tempat yang tinggi, yang tidak dapat dijangkau anak. Kalau ia berteriak-teriak, abaikan saja. Ia akan sadar bahwa caranya tidak membuat Anda tertarik untuk meladeninya. Ini juga menghindarkan diri Anda dari usaha si kecil  untuk memanipulasi Anda. 

Kembangkan sense of humor Anda. Perhatikan, betapa lucunya si dua tahun yang begitu Anda cintai. Coba perhatikan seksama. Betapa jeniusnya ia ketika mencoba-coba berbagai hal untuk mendapatkan reaksi Anda. Lihatlah, saat ia mengangkat jari telunjuknya sementara kakinya menginjak kabel lampu, ia memandang Anda sambil berkata; “bahaya!”
 

 



Artikel Rekomendasi