Si 5 Tahun: Berkacamata

 

Kacamata adalah alat bantu indera penglihatan. Namun penggunaannya menuntut perlakuan yang ekstra hati-hati, demikian pula perawatannya. Nah, bagi si 5 tahun berkacamata tidak hanya membuatnya belajar perihal perawatan dan cara tepat menggunakannya.

Beri dukungan. Berkacamata bagi si 5 tahun bukanlah sesuatu yang sederhana. Sebab, dengan menggunakannya ia belajar banyak hal. Oleh karena pengaruh peer group kepada si 5 tahun cukup besar, maka ejekan “si mata empat”, misalnya, bisa membuatnya tiba-tiba menolak menggunakannya.

Menghadapi ini, cobalah Anda memberinya pengertian bahwa biasanya ejekan teman lebih dikarenakan ketidaktahuan. Kemungkinan besar mereka tidak tahu mengapa penggunaan kacamata penting. Selain itu, bisa saja mereka hanya memberi sebutan tersebut bukan untuk maksud menyakiti.

Dukungan Anda berupa pengetahuan dan kesempatan untuk terlibat memilih kacamata, misalnya, akan membuatnya merasa pede menghadapi situasi ini. Paling tidak, ia punya pengelaman dan pengetahuan lebih dibandingkan teman-temannya, terutama untuk urusan kesehatan mata.

Anda juga dapat memperlihatkan bahwa berkacamata bukanlah sesuatu yang memalukan dengan memberi contoh. Sebab, biasanya di antara anggota keluarga juga ada yang berkacamata. Beri teladan dengan menggunakannya secara tepat, hati-hati dan penuh percaya diri. Bukan hanya Anda, ketegaran dan kecerdikan tokoh idola anak berkacamata, seperti Harry Potter, juga bisa dijadikan role model.  

Belajar self-care. Kelebihan dari anak-anak berkacamata di usia balita adalah mereka belajar lebih dini ketrampilan merawat benda penting, cara bergerak secara hati-hati, mengembangkan rasa tanggung-jawab dan seputar self care (merawat diri). Pada awalnya hal ini mungkin tak mudah dilakukan, tetapi tugas Anda adalah memberinya dukungan.

Beri dukungan antara lain dengan cara membuat serangkaian aturan penggunaan dan cara melakukan perawatan kacamata. Diskusikan cara menyesuaikan antara aktivitas fisik dengan tanggung jawab menjaga agar kacamata tidak rusak. Demikian pula cara agar ia dapat menerapkan self care secara mandiri.

Manfaatkan kesempatan menggunakan kacamata ini secara positif. Agar ia tak merasakan ini sebagai beban, sebaliknya sebagai sesuatu yang menyenangkan. Selain melibatkannya secara aktif dalam pemilihan frame kacamata – yang pastinya seru – Anda dapat mendukung penggunaan kacamata dengan menyediakan berbagai buku cerita dan bergambar yang menarik. Bukankah lebih jelas “membacanya” menggunakan kacamata?

 

 



Artikel Rekomendasi