Stimulasi Kecerdasan Majemuk

 

Rina, yang melihat kekuatan anaknya Resi di bidang bahasa, mengikutkan Resi dalam sebuah kursus bahasa Inggris sejak putranya berusia 4 tahun. Bagi Rina, bidang lain pun, seperti olahraga dan musik perlu distimulasi mengingat adanya kecerdasan majemuk.

Itu sebabnya anak laki-lakinya Fauzan diikutkan dalam olahraga Tae Kwon Do. Rina pun berencana memasukkan Resi ke kelas piano, bila kelas untuk anak seusianya dibuka. "Resi ingin belajar piano," demikian alasan Rina, yang sempat cemas dengan isu globalisasi hingga ia bingung memilih TK.

Sebagai orang tua, Rina merasa yakin stimulasi kecerdasan yang sangat penting untuk anak balita adalah bermain. Ada saatnya anak bermain bersama orang tuanya, tetapi di usia tertentu, anak juga perlu bermain secara terarah, misalnya di kelompok bermain. Tapi yang paling penting bagi anak agar ia cerdas dan bahagia adalah kebebasan.

Kebebasan, merupakan landasan anak menata perilakunya. Dengan kebebasan yang ia berikan kepada anaknya, Rina percaya anaknya belajar menghargai kebebasan orang lain, bebas mengekspresikan diri serta bebas berbicara dan berkepribadian terbuka. Rina yakin kepribadian macam inilah yang dapat mengantar anak pada keberhasilan hidup.

Dalam istilah lain, selain kecerdasan intelektual, anak perlu cerdas secara emosi. Sebagai orang tua, perlu terus-menerus mengingat pentingnya mengasah kecerdasan emosi anak-anaknya.

 



Artikel Rekomendasi