Tayangan Misteri Menghantui?

 

Tayangan misteri semakin marak tampil hampir di semua stasiun TV di Indonesia. Masalahnya, tontonan-tontonan yang menakutkan ini hadir di jam ketika anak-anak bisa ikut menonton.

Menurut  Ade Armando, staf pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Indonesia dan  Dra. Mayke Tedjasaputra, M.Si, tayangan ini bisa berbahaya bagi perkembangan anak Anda.

Tidak sesuai perkembangan anak. Anak usia balita belum dapat berpikir abstrak. Mereka berpikir apa yang mereka lihat dalam tayangan misteri benar-benar terjadi. Dan ini membuat anak mengkhayalkan yang tidak-tidak.

Selain itu, Mayke mengingatkan bahwa tayangan semacam itu juga bertentangan dengan nilai-nilai agama pada umumnya. “Anak jadi takut berlebihan pada setan. Juga bisa muncul kepercayaan pada anak bahwa ia bisa meminta segala sesuatu kepada jin, tuyul atau bidadari.”

“Seharusnya anak-anak kita lindungi perkembangan kejiwaannya agar dapat tumbuh secara sehat. Ini mereka malah tumbuh dengan tontonan-tontonan yang menakutkan!” kata Ade.

Apa bahayanya? Tayangan misteri memang bisa menakutkan balita. Dan jika sudah begitu, apa akibatnya? Survey dan penelitian menunjukkan setelah anak-anak menonton tayangan misteri mereka biasanya akan bermimpi buruk, mengompol, tidak berani tidur sendiri, mengigau dan sebagainya.

Ade juga mengkhawatirkan dampak lain yang mungkin timbul akibat tayangan-tayangan tersebut. ”Bayangkan, anak-anak ini akan tumbuh dengan rasa percaya yang sangat tinggi terhadap hal-hal irasional atau mistik. Itu ‘kan tidak sehat!” ujar Ade.

Keprihatinan Ade ini juga disokong pendapat ilmiah. Kalau dari kecil anak sudah diliputi perasaan takut yang mencekam terhadap hal-hal yang gaib dan irasional, itu bisa menghambat perkembangan kepercayaan diri anak. Itulah yang sangat mungkin terjadi.

Mayke menyatakan, memang ada fase-fase tertentu di usia balita ketika anak mengalami rasa takut terhadap suatu objek tertentu. Misalnya, anak usia 2 tahun biasanya takut gelap yang juga dihubungkan dengan ketakutan terhadap monster atau makhluk-makhluk yang menyeramkan.

Normalnya, ketakutan-ketakutan itu akan hilang dengan bertambahnya usia. Namun jika anak menonton tayangan-tayangan yang mencekam, dikhawatirkan ketakutan ini bisa menjadi menetap.

Dampingi ya, Ayah, Bunda. Untuk mengantisipasi ketakutan-ketakutan anak yang berlebihan, pastinya peran orang tua sangat diperlukan. Mayke menyarankan peran aktif orang tua untuk menyeleksi tayangan-tayangan yang sesuai bagi anak-anak mereka. Atau, paling tidak, Mayke menyarankan orang tua untuk selalu mendampingi anak menonton tayangan layar kaca sambil meluruskan persepsi yang terlanjur salah ditangkap anak.  

Jika balita ketakutan setelah menonton tayangan misteri, Anda harus berusaha meredakan rasa takut mereka dengan menenangkan, memeluk atau membujuk. Sebisa mungkin hindarkan anak menonton film-film seperti itu kembali.

Mayke mengatakan, anak yang memiliki kedekatan yang baik dengan orang tuanya pada tiga tahun pertama usianya akan lebih mudah menghilangkan rasa takutnya. Ajak balita untuk berdoa sebelum tidur agar ia tidak diganggu mimpi buruk. Jika perlu temani balita tidur, hingga ketakutannya mereda.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mengatasi Perilaku 'Horor' Balita

Kelakuannya membuat semua orang panik. Eksperimennya kadang menyeramkan! Mulai dari mencabuti tanaman, menyiksa hewan hingga memukul adik. Tenang Bunda, tidak perlu over reaktif , pahami kenapa dan se... read more