Trik Mengatasi Rasa Takut Anak

 

Dalam mengatasi rasa takut anak Anda memang harus pandai-pandai mengatur sikap. Jangan terlalu serius, tapi juga jangan anggap remeh. Jangan juga memberi kesan bahwa ketakutan itu sesuatu yang salah.

Takut pada hal-hal yang perlu ditakuti adalah wajar. Yang paling penting adalah membekali anak bagaimana mengatasi rasa takutnya itu saat ia mengalaminya atau kelak bila ia mengalaminya tanpa kehadiran orang tua atau orang terdekat lainnya.
  • Katakan pada anak bahwa rasa takut memang nyata. Bukan cuma anak-anak, orang dewasa pun mengalaminya. Tetapi orang dewasa biasanya takut pada hal-hal yang memang menakutkan. Sedang anak-anak sering takut pada hal-hal yang sebetulnya tidak ada atau tidak menakutkan. Pemahaman ini penting bagi anak agar ia tahu bahwa ketakutan itu harus beralasan alias masuk akal.
  • Jangan memaksa anak untuk segera bisa mengatasinya. Beri ia cukup waktu untuk beradaptasi pada situasi atau obyek yang membuatnya takut. Bersikaplah santai, jangan terlalu menggebu-gebu. Semangat Anda yang berlebihan justru akan membuat anak sadar bahwa rasa takut itu merupakan hal yang tidak biasa.
  • Hindari jadi contoh yang salah bagi anak. Teliti diri Anda (atau orang dewasa lain di rumah) apakah sering menunjukkan reaksi takut terhadap sesuatu di depan anak? Bila ini yang terjadi Anda perlu segera menghentikan kebiasaan itu. Ibarat pepatah, guru kencing berdiri, murid kencing berlari, rasa takut juga tumbuh karena anak melihat contoh. Sebaliknya, kalau anak melihat bahwa Anda mampu mengatasi rasa takut Anda dengan tenang, anak pun akan berbuat serupa itu.
  • Jangan menertawakan reaksi takut anak. Terlalu serius dan bersemangat dalam menangani ketakutan anak tidaklah dianjurkan. Tetapi meremehkannya dan menertawakannya juga sama buruknya. Karena pada dasarnya saat mengalami takut, bagaimanapun juga anak sungguh-sungguh merasa ancaman yang nyata, yang perlu segera diatasi, bukan ditertawakan.
  • Kuatkan diri (ego) anak. Jangan melecehkan, mencemooh atau menghina anak saat ia takut. Katakan dengan mantap tetapi menenangkan bahwa, misalnya, ia tidak perlu takut ditinggal sendirian sebentar saja. Ibu atau si Mbak pasti akan kembali, dan seterusnya. Dengan teratasinya rasa takut maka anak juga akan beroleh bonus kepercayaan diri.
Menangani rasa takut anak dengan cara yang tepat akan membuat anak lebih ceria dalam menghadapi kesehariannya dan mengenal dunia apa adanya. Menyenangkan bukan?
 

 



Artikel Rekomendasi