Balita Tantrum Membenturkan Kepala

 

Tanya: Balita saya usia 14 bulan baru bisa berjalan dan belajar bicara. Setiap keinginannya tidak dipenuhi, tidak ada ibunya atau orang lain di sisinya, ia menangis keras sambil meronta-ronta dan membenturkan kepalanya di lantai. Wajarkah perilaku ini?

Jawab: Perkembangan motorik dan bahasa balita Anda tergolong normal. Tapi kemampuan komunikasinya masih terbatas, sehingga ia menyatakan keinginannya dengan cara menangis keras. Perilaku membenturkan kepala, sebetulnya bukan reaksi wajar dan tidak boleh menjadi kebiasaan.  

Balita membenturkan kepala, lalu ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Jadi ia merasa berhasil memperoleh perhatian dari orang dewasa sekitarnya, dan ia senang karena tujuannya tercapai. Oleh karena itu:
  • Orang di sekitar balita harus mengubah reaksi. Jika Anda/pengasuh melihat tanda-tanda ia akan membenturkan kepala, cegah segera, jauhkan anak dari lantai.
  • Alihkan perhatian balita pada hal lain bila ia mulai meronta-ronta, supaya dia lupa dengan apa yang sedang terjadi.
  • Coba pahami keinginan balita agar terjalin komunikasi dan tidak menyebabkan ia kecewa.
  • Kalau yang diinginkan adalah sesuatu yang tidak layak dipenuhi, alihkan balita pada sesuatu yang punya nilai positif atau bisa menyenangkan anak.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Gigi Anak Tak Kunjung Tumbuh

Pertumbuhan gigi anak saya (1 tahun) lambat sekali, bahkan belum punya satu gigi pun. Adakah obat atau vitamin yang dapat mempercepat pertumbuhan gigi?... read more