Tanya - Jawab: Tak Tahan Susu

 

T: Putri saya, 16 bulan, pernah menjalani operasi karena invaginasi usus. Sejak itu ia dinyatakan intoleran terhadap susu yang mengandung laktosa oleh dokter. Akibatnya, jika minum susu ia sering diare dan gatal-gatal. Dokter menyarankan untuk memberikan susu yang bebas laktosa, karena ia sudah disapih. Apakah intoleransi laktosa itu sifatnya menetap atau berangsur hilang seiring dengan bertambahnya usia?

J: Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna laktosa), bisa bersifat:
  • Primer, yaitu sejak lahir tidak mempunyai enzim untuk mencerna laktosa yang dikandung susu atau makanan, dan bersifat menetap.
  • Sekunder, yaitu kurangnya jumlah laktosa yang diperlukan, dan salah satu penyebabnya adalah karena infeksi usus.

Melihat riwayat yang dialami putri Anda, kemungkinan ia mengalami intoleransi sekunder. Infeksi usus yang dialami anak Anda memungkinkan berkurangnya laktosa dan pencetus invaginasi (terdesaknya usus ke arah dalam). Gejala intoleransi laktosa adalah nyeri perut, kembung, dan diare. Bila juga ditemukan gatal-gatal, sebaiknya dipikirkan kemungkinan adanya alergi. Jadi yang perlu dilakukan saat ini adalah pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya.

Pemberian susu bebas laktosa adalah besifat sementara sampai anak sehat kembali dan diharapkan produksi laktosa pulih kembali. Untuk itu, bisa dimulai lagi pemberian ASI atau susu standar dan produk makanan lain yang mengandung susu. Dalam usia 16 bulan ini, selain susu ia seharusnya sudah mengonsumsi makanan padat, buah dan sayur dalam komposisi yang seimbang. 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Gigi Anak Tak Kunjung Tumbuh

Pertumbuhan gigi anak saya (1 tahun) lambat sekali, bahkan belum punya satu gigi pun. Adakah obat atau vitamin yang dapat mempercepat pertumbuhan gigi?... read more