Tanya-Jawab: Balita Marah Akibat Kehilangan Sosok Ayah

 

Tanya: Balita saya menjadi sensitif, berbicara dan berperilaku mengejutkan sejak ayahnya meninggalkan keluarga kami. Ayahnya suka memukul, berperilaku kasar, dan kini memilih meninggalkan kami untuk wanita idaman lain (WIL). Apa yang bisa saya lakukan?
Jawab:
Setiap anak menunjukkan reaksi kehilangan sosok ayah secara berbeda-beda, sesuai usia dan tahapan perkembangannya. Namun, pada umumnya, anak menunjukkannya melalui kemarahan, kesedihan, rasa takut, cemas, dan bingung. Anda sebaiknya memberikan penjelasan kepada anak, sesuai perkembangan pemahaman anak. Bicara dengan bahasa yang sederhana (meskipun pasti tidak mudah bagi Anda), tentang alasan Anda berpisah dengan sang Ayah. Jelaskan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan si kecil, ini semata-mata keputusan orang dewasa demi kebaikan si kecil (tentu peristiwa ringan si Ayah tidak baik jika terus-menerus dialami dan disaksikan anak). Bicarakan pula situasi baru yang sedang Anda alami.
Anda juga perlu mendengakan apa yang dikhawatirkan si balita. Pahami apa yang sedang dirasakannya, beri ia kesempatan menumpahkan perasaan dan pikiran mereka dengan leluasa. Yakinkan, apa pun yang terjadi, Anda dan si Ayah menyayanginya. Beri kesempatan si kecil untuk tetap bertemu dengan si Ayah (jika kondisi memungkinkan). Apabila perilakunya semakin sulit dikendalikan, Anda bisa bertemu dan berkonsultasi dengan psikolog agar masalah perilakunya bisa diatasi secara bertahap.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Gigi Anak Tak Kunjung Tumbuh

Pertumbuhan gigi anak saya (1 tahun) lambat sekali, bahkan belum punya satu gigi pun. Adakah obat atau vitamin yang dapat mempercepat pertumbuhan gigi?... read more