7 Kiat agar Balita Tekun

 

Kepandaian memang seringkali tidak berbanding lurus dengan prestasi seseorang. Motivasi untuk berprestasilah yang lebih menentukan. Maka banyak terjadi seorang anak yang tidak terlalu pandai justru dapat menunjukkan prestasi akademis lebih baik dibanding anak yang pandai. Idealnya, memang, anak punya keduanya.  

Anda bisa membantu balita menjadi anak yang tekun, sehingga bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar balita Anda memiliki ketekunan.
 
Menciptakan lingkungan kondusif. Anda bisa membantu balita dengan menyediakan mainan dan lingkungan yang mendorongnya mengembangkan diri. Kenali keterampilan anak dan sediakan alat bermain sesuai perkembangan balita.

Mengatakan hal-hal positif. Anak terlahir sebagai sosok yang optimis! Sayang sekali, lingkungan seringkali membuat balita frustrasi. Oleh sebab itu, doronglah semangatnya dengan kata-kata yang positif.
 
Memberi pujian. Beri anak pujian jika ia berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Sebaliknya, jika ia tidak melakukan dengan baik, Anda tak perlu mengecamnya berlebihan. Hargai upayanya.
 
Mengajarkan sesuatu secara bertahap. Tugas yang terlalu rumit membuat balita cepat frustrasi. Ajaklah balita membagi tugasnya dalam urutan tahap. Anda dapat mengajarkan sesuatu sambil bermain, sehingga lebih menyenangkan saat balita melakukannya.

Melihat halangan sebagai tantangan.
Anda bisa mengajak balita melihat setiap tantangan bukan sebagai halangan. Beri balita alternatif cara berpikir yang bisa dilakukannya untuk memecahkan masalah.
 
Menumbuhkan motivasi internal. Seiring masuknya balita ke dunia yang lebih luas, pandangan orang lain sedikit demi sedikit mempengaruhi dirinya. Jangan biarkan balita bergantung pada pendapat orang lain mengenai dirinya.
 
Memberi contoh. Tak ada cara yang lebih efektif untuk mengajarkan ketekunan pada balita selain memberi contoh. Ciptakanlah iklim keluarga yang menyenangkan dan mengembangkan motivasi internal dan harga diri anak yang kuat.

Teruslah mendorong dan menyemangati balita dalam melakukan sebuah kegiatan secara halus. Di usia ini, pandangan dan perkataan orang lain akan sangat memengaruhinya. Itu sebabnya, memberikan pengaruh positif dan menghindari perkataan dan perilaku negatif sangat penting.

 



Artikel Rekomendasi