Agar Anak Tak Makan Permen Melulu

 

Melarang sama sekali memberi permen untuk balita Anda, tentu tidak tega. Boleh saja Anda memberi permen, tapi simak dulu kiat-kiatnya berikut ini. 
 
  • Frekuensi. Ciptakan “hari makan permen”, misalnya sebulan sekali. Hari itu anak boleh makan permen, namun batasi jumlahnya. Misalnya, cukup 3 butir. Atau, jadikan permen hadiah istimewa dengan frekuensi pemberian tidak sering.
  • Pilih yang sehat.
    • Pewarnanya harus pewarna makanan dan gulanya murni bukan buatan (misalnya, sakarin dan siklamat).
    • Tidak berformalin (seperti permen White Rabbit, manisan asam Kiamboy, permen Anggur), tidak ber-cola atau berefek pop rock.
    • Gum pada permen lunak terbuat dari getah tumbuhan, aman ditambahkan.
    • Untuk permen jelly yang kenyal, bahan yang digunakan bisa dari tepung konyaku atau gelatin. Tepung konyaku dari umbi-umbian sehingga aman dari sisi halal dibanding gelatin. Permen berbahan serat dari jeli juga melancarkan pencernaan dan menurunkan kolesterol darah.
    • Permen cokelat baik dikonsumsi karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan asam amino triptofan, fenilalanin, serta tyrosin.
  • Reputasi produsen.
    • Kemasannya baik dan higienis, juga mencantumkan kandungan, kode produksi, dan tanggal kadaluwarsa.
    • Jangan pilih permen home industry yang tidak jelas bahannya, misalnya cotton candy atau gulali di tukang jualan keliling.
    • Hindari permen yang pernah diberitakan mengandung bahan berbahaya, seperti permen impor dari Cina.
  • Aman bagi anak. Misalnya, loli bertangkai, permen kunyah atau chewy yang mudah dimakan, dan permen renyah yang gampang hancur dan lumer di mulut. Hindari permen keras isap jika anak belum bisa mengontrol kemampuan menelan (agar tidak tersedak), permen karet (bahaya jika tertelan), atau permen yang sangat pedas. Jangan beri permen berbentuk rokok
  • Ajarkan cara makannya, misalnya permen isap jangan langsung digigit, tetapi diemut sampai kecil, jangan dikeluar-masukkan dari mulut, kalau jatuh dari mulut harus dibuang, jangan bergantian mengisap dengan orang lain.
  • Jangan makan permen sebelum makan, nanti mengurangi nafsu makan.
  • Jangan kulum permen terlalu lama. Yang memengaruhi kesehatan gigi adalah lamanya kontak permen dengan gigi. Batas maksimalnya 30 menit. Jika anak sudah mengulum permen lebih lama dari itu, minta dia mengeluarkan permennya.
  • Cuci mulut. Sesudah makan permen, usahakan menyantap buah-buahan yang akan “mencuci” mulutnya dari sisa-sisa gula permen, minum atau kumur air putih. Tapi idealnya sih, sikat gigi.
  • Puasa permen saat anak batuk.
  • Suplemen bukan permen. Permen suplemen tidak bisa dimakan bebas, tetap harus sesuai petunjuk.
  • Kalau anak tidak suka atau tidak antusias, ya, syukur. Mungkin dia memang kurang suka rasa terlalu manis.
  • Telanjur hobi makan permen? Masih bisa diatasi di usia batita. Caranya, beri camilan manis lain yang lebih sehat, jangan simpan permen di rumah, tolak permen sebagai uang kembali dari supermarket, jangan pilih permen untuk goody bag ulang tahun.
  • Edukasi permen “narkoba”. Bicarakan ke anak dalam bahasa sederhana untuk tidak menerima permen dari orang asing, atau selalu menunjukkan permen pemberian orang kepada Anda untuk diperiksa dulu.  

 



Artikel Rekomendasi