Dampingi Anak Nonton Film

 

Anda tak perlu ikut-ikut berlebihan menanggapi perasaan anak yang sangat cemas, takut atau sedih setelah melihat film, berita atau dongeng sedih. Kiat berikut bisa Anda praktikkan untuk membantu anak.
  1. Beri respons yang tepat pada ketakutan atau kesedihan anak. Tak perlu mengolok-olok atau membesar-besarkan ketakutannya karena bisa membuatnya malu.  Peluk anak atau tepuk-tepuk bahunya sebagai pertanda bahwa Anda memahami ketakutan atau kesedihannya.
  2. Beri kesempatan anak mengungkapkan perasaan sedih dan takutnya. Ini akan membuat anak merasa Anda bisa menerima perasaan negatifnya, tidak hanya perasaan positif seperti saat bahagia.  Misalnya, ”Apa  yang membuat kamu sedih setelah mendengar cerita Ibu?” Atau, ”Apa yang membuat kamu takut setelah menonton film itu?”
  3. Dampingi anak saat menonton film dan berita. Dengan demikian Anda bisa memberi penjelasan langsung bahwa film itu dibuat oleh orang dan tidak betulan. Jawab pertanyaan anak dengan logis, tidak menakut-nakuti atau mendramatisir. Jika menonton berita bencana, alihkan perhatian anak pada para penolong korban agar anak merasa lega karena ada orang yang menolong. Cara ini juga dapat mengembangkan empati si kecil terhadap lingkungannya.
  4. Beri edukasi yang tepat pada pengasuh dengan memintanya tidak menonton film horor atau menonton berita yang berkaitan dengan bencana terus-menerus. Lebih baik memintanya untuk melakukan kegiatan lain seperti main di luar rumah atau kegiatan bermain lainnya.
  5. Seleksi bacaan dan tontonan anak. Cek informasi lewat teman-teman dan website daftar bacaan, film di tv dan bioskop yang bagus dan sesuai dengan usia anak.
  6. Jangan mendramatisir cerita. Membacakan cerita atau mendongeng untuk anak memang perlu ada bagian-bagian yang didramatisir agar mereka menangkap isi dan suasana cerita dengan tepat. Namun, untuk bagian-bagian yang menggambarkan kekerasan, kesedihan dan bencana, tak perlu didramatisir karena keterbatasan pemahaman dan imajinasinya bisa membuat anak takut, cemas dan sedih berlebihan.
Baca juga:

 



Artikel Rekomendasi