Mengasah Konsentrasi Balita

 

Kemampuan konsentrasi balita 2-3 tahun memang baru berkisar antara 3-5 menit. Di usianya ini, balita sedang hobi ‘mendua’, meninggalkan aktivitas yang tengah dikerjakan saat ada aktivitas lain yang menarik perhatiannya. Namun, hal itu bukan harga mati, karena daya konsentrasi dapat dilatih. Bagaimana menyiasatinya?
  • Menyelesaikan tugas atau permainan. Konsentrasi anak akan terasah jika terbiasa menyelesaikan aktivitas apapun yang sedang dilakukan. Balita yang terbiasa menuntaskan apa yang sudah dimulainya, daya konsentrasinya akan lebih mudah dikontrol. Agar perhatiannya terfokus dan tidak bosan, ajak anak menyelesaikan tugas dan permainan bersama Anda. Misalnya, sambil bercerita, susunlah puzzle hingga selesai. Atau bersama-sama memasukkan mainan yang telah selesai dimainkan ke tempat semula, sambil bernyanyi.
  • Ngobrol berdua dan minta anak mendengarkan. Melalui cara ini, kemampuan konsentrasinya akan terlatih dengan efektif. Amati responnya, apakah ia menyimak atau justru melakukan hal lainnya, dan tak memerhatikan Anda. Untuk mengetahui seberapa besar ia menyimak, usahakan obrolan bersifat dua arah. Anak akan mendapat rangsangan untuk lebih berkonsentrasi, karena dimintai tanggapan. Sebaliknya, ia pun boleh bertanya dan berkomentar.
  • Buat peraturan yang disepakati bersama. Balita boleh berpindah melakukan aktivitas lain, asalkan aktivitas sebelumnya sudah selesai dilakukan. Peraturan ini juga harus ditaati oleh orang tua, jangan plin-plan. Pasalnya, jika orangtua konsisten, maka anakpun akan meniru dan paham.
  • Tidak ‘mengganggu’ anak dengan aktivitas lain, jika tak ingin memecah konsentrasinya. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di dekatnya. Misalnya, ketika anak sedang bermain dengan robot kesayangannya, jangan menyalakan televisi yang acaranya dapat menarik perhatiannya.
  • Minta anak untuk menceritakan kembali, film yang sudah ditonton atau buku yang sudah dibacakan. Dari cara ini Bunda akan mengetahui seberapa besar daya konsentrasinya, ia menyimak atau tidak. Ulangi ‘kejutan’ tersebut secara acak, usai anak selesai menonton atau dibacakan buku.
  • Tantang untuk melakukan lebih dari satu perintah dalam waktu bersamaan. Misalnya, minta buah hati Anda untuk mengambil sebuah mainan di dalam kotak, sekaligus mengambil botol minumnya di meja makan. Usahakan letak kedua benda tersebut berada di tempat yang tidak berdekatan. Beri semangat pada si kecil saat berusaha memenuhi perintah tersebut. Jangan memarahinya, jika tak berhasil melakukannya. Jika ia berhasil, berikan ia hadiah sebuah pelukan dan ciuman.
  • Konsisten beri batasan waktu dalam setiap kegiatan yang dilakukan anak. Agar ia mengerti dengan pasti, kapan boleh berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Kuncinya adalah lakukan bertahap sesuai dengan kemampuan konsentrasinya dan tepati janji Anda.
  • Jangan paksa anak mengikuti target Anda. Melatih konsentrasi anak sah-sah saja, namun jangan sampai terobsesi, hingga menerapkan target diluar batas kemampuan anak. Mengasah daya konsentrasi balita bukanlah hal mudah dan tidak instan, butuh proses panjang.

Baca juga: 


 



Artikel Rekomendasi