Menjadi Teman Bermain Balita Yang Menyenangkan

 

Biarkan balita berkembang sesuai irama jiwanya yang unik, orang tua hanya perlu menjadi fasilitator.
  • Setiap momen merupakan kesempatan baik untuk bemain. Orang tua selayaknya ‘siap tempur’ setiap saat, terutama ketika berada di dekat anak.
  • Masuklah ke dalam dunia bermain anak. Amati apa yang membuatnya tertawa terbahak, membuatnya enggan atau membuatnya ragu-ragu. Mengenal apa yang disukai dan tidak disukai anak, memudahkan Anda menciptakan aktivitas bermain yang menyenangkan.
  • Hindari terlalu banyak melarang anak saat ia sedang sibuk berekplorasi. Lebih bauk tawarkan beragam alternative agar balita teralihkan dari benda atau aktivitas yang membahayakan.
  • Cara beragam referensi yang dapat memberikan inspirasi untuk menciptakan kegiatan bermain bersama anak. Tak perlu terlalu berpatokan pada referensi. Anda dapat membuat variasi dan bahkan mengkreasi sesuatu yang baru sesuai minat Anda dan balita.
  • Memberi stimulasi berarti mendukung atau memperkuat fondasi tumbuh-kembang anak, bukan mempercepat. Ini artinyam Anda tak perlu tergesa-gesa memberi rangsang. Berikan sesuai kebutuhan anak. Sebaliknya, Anda juga perlu cermat merancang kegiatan bermain agar tak membosankan.
  • Anak usia 0-2 tahun sedang aktif mengeksplorasi diri dan lingkungan. Permainan yang merangsang indera dan aktivitas motorik sangat disukainya. Anda perlu menyediakan diri untuk siap melakukan kegiatan dinamis secar afisik bersamanya, seperti menggendong, melompat, merangkak, dan berlai bersama. Atau, aktivitas dengan mainan: seperti bermain bola, mobil-mobilan dan kuda-kudaan.
  • Yang dibutuhkan anak usia 0-2 tahun adakah teman bermain yang memahami dirinya. Berkomunikasilah selalu dengan anak selama bermain bersamanya, tanyakan kegiatan yang ingin dilakukannya sebelum Anda bermain, lalu tatap matanya. Meskipun ia masih belum dapat memberi respon verbal namun dengan komunikasi intens  Anda dan balita dapat saling memahami.

 



Artikel Rekomendasi