Sikap Balita Seperti Bayi

 

Cara paling tepat menghadapi balita yang berubah menjadi bayi, bukan dengan meningkatkan disiplinnya. Memastikan ia tidak bersikap seperti bayi lagi, hanyalah seperti mengobati gejala bukan menyelesaikan masalah sebenarnya. Karena berakar dari perasaan tidak nyaman, maka para ahli perkembangan  menyarankan untuk memberi rasa nyaman pada balita.

Ada beberapa hal praktis untuk menumbuhkan rasa nyaman itu pada batita, caranya:
  • Tenang dan penuh kasih sayang. Kesabaran dan pemahaman yang Anda tunjukkan pada anak, cenderung membuatnya mengerti bahwa dia selalu bisa mengandalkan Anda, karena Anda memahaminya.
  • Berikan perhatian dan waktu khusus. Sekalipun jadwal Anda sangat padat, saat balita mulai  berperilaku seperti bayi, sediakan waktu untuknya. Luangkan waktu berduaan untuk berbelanja  atau sekadar berjalan-jalan pagi hari di sekitar rumah. Pastikan anak tahu bahwa ia istimewa dan Anda selalu menyediakan waktu khusus untuknya.
  • Cari tahu sumber ketidaknyaman.  Obrolan ringan dapat Anda ciptakan untuk mengorek keterangan dari buah hati Anda, apa yang paling tidak membuatnya senang. Jika kegelisahan si kecil dipicu kelahiran adik bayinya, hal yang sebaiknya dilakukan adalah memastikan bahwa ia tidak kehilangan perhatian.
  • “Membangun” kebanggaan. Tanpa perlu membandingkan perilaku jika si kecil sedang bertingkah jadi bayi atau sedang bertingkah normal,  berikan penguatan positif jika ia melakukan hal-hal yang baik. Cara ini akan membangun kebangaan pada anak, dan membuatnya menjadi lebih nyaman dengan dirinya sendiri. Di sisi lain, ia tahu Anda memerhatikan perbuatannya.
Umumnya, segera setelahbalita merasa nyaman, perilakunya akan kembali normal. Namun, jika Anda melihat bahwa balita justru menikmati secara perhatian yang diterima setiap kali ia menjadi bayi lagi dan dengan sengaja melanjutkan  perilakunya, mungkin dia meniru bayi yang pernah dilihatnya. Lakukan ini:
  • Abaikan. Katakan dengan tegas bahwa Anda tidak paham apa yang dia katakan. Lakukan secara konsisten untuk tidak menanggapi perilaku si kecil, namun tidak dengan cara keras.
  • Bersikaplah seperti biasa, memperlakukan anak dengan cara normal.
  • Katakan dengan lembut bahwa menjadi bayi bukan hal menyenangkan karena bayi akan menerima banyak larangan. Misalnya, tak boleh makan es krim, tak boleh makan coklat, tak boleh menggunting kertas, tak boleh lama-lama bermain air dan sebagainya.
  • Tonjolkan hal-hal yang sudah dapat dia lakukan, misalnya dia sudah dapat naik sepeda roda tiga, sudah dapat menendang bola, bisa menempel sticker, boleh makan kacang dan lain-lain.
  • Lakukan kebalikannya. Misalnya, “Ayo adik bayi, pakai popok dulu. Digendong pakai sling ya, biar nggak jatuh.  Makan buburnya sambil digendong?”  Lihat reaksinya. Pasti balita Anda tak mau semua itu.  (me)
Baca juga:
Balita Bertingkah Seperti Bayi

 



Artikel Rekomendasi