Tak Mau Lepas Empeng

 

Empeng   kerap disebut  ‘peacemaker’  karena fungsinya yang bisa menenangkan. Sayangnya, saatnya anak harus melepas empengnya, dia tidak mau. Dia masih mau mempertahankan benda kesayangannya ini yang bisa memberinya kepuasan pada fase oralnya. Coba lakukan cara berikut untuk menghentikan anak dari kebiasaan ngempeng:
  • Rencanakan waktunya. Buat batasan waktu, antara 1 – 3 bulan.  Menurut Brenner, menyapih empeng bisa dalam waktu 3 hari saja asalkan ada kemauan yang kuat.  Artinya, Anda tega membiarkan si kecil menangis meraung-raung meminta kembali empengnya. Bila Anda mau cara cepat,  Anda dapat berpura-pura tak sengaja menjatuhkan empengnya ke dalam selokan dan tak mungkin mengambilnya lagi.
  • Buat aturan untuk mengurangi durasi ngempeng. Misalnya  empeng hanya boleh digunakan saat hendak  tidur malam saja. Segera lepas empeng ketika anak sudah lelap. Beranilah mengatakan 'tidak' bila keesokan harinya si kecil Anda meminta empeng. Jelaskan bahwa anak yang sudah besar tidak berjalan-jalan sambil ngempeng.
  • Sembunyikan empeng saat buah hati Anda tidur di malam hari. Pagi hari, ketika anak bangun dan mencari empengnya, buatkan cerita tentang 'peri empeng.' Jelaskan bahwa 'peri empeng' mengambil empengnya karena dia sudah terlalu besar untuk menghisap empeng.
  • Ceritakan hal buruk tentang kebiasaan ngempeng,  misalnya gigi rusak dan penuh kuman.  Ajak anak ke dokter gigi, minta dokter gigi menjelaskan pada anak tentang kerusakan gigi akibat ngempeng terlalu lama. Dokter gigi punya koleksi gambar tentang gigi yang rusak untuk ditunjukkan pada anak. Minta pada dokter gigi gambar gigi rusak, kemudian pasang di dinding yang paling sering dilalui anak. Ingatkan anak pada anak bahwa giginya bisa rusak seperti pada gambar bila dia terus-terusan ngempeng. 
  • Buatkan 'upacara pelepasan empeng.' Ajak anak ke toko mainan dan memilih sendiri mainannya. Setelah itu, ajak anak membuang  empengnya dan mengucapkan 'selamat tinggal empeng.' Jangan serahkan mainan pada anak sebelum dia membuang empengnya.
  • Kompak seluruh anggota keluarga terutama kakek-nenek untuk tidak menyerah ketika anak Anda menangis minta empeng. Kakek-nenek biasanya tidak tega menyaksikan cucunya meraung-raung atau rewel. Minta mereka memberi pujian, misalnya mengatakan “Pintar ya, tidak ngempeng lagi.” Pujian ini bisa berfungsi sebagai pencegah anak minta empengnya lagi.
  • Ajak anak ke playground, tunjukkan padanya anak-anak seusianya yang tidak mengempeng. Juga tokoh-tokoh film seperti Mickey, Minie, Big Bird,dan Elmo yang tidak menghisap empeng.
  • Alihkan perhatian, jika dia teringat empeng. Pura-puralah mencari, kemudian katakan 'tidak ada' dan ajak anak melakukan kegiatan lain misalnya  mewarnai gambar, menggunting, menyobek, mendengarkan musik sambil berjoget, main air, dan sebagainya.
  • Putarkan lagu pengantar tidur untuk melupakan empeng saat hendak tidur. Lagu bisa mengalihkan anak dari kecanduan empeng. Anak akan memusatkan perhatiannya pada nada-nada lagu terutama lagu-lagu yang iramanya tenang.
  • Jalankan peran Anda sebagai 'peacemaker'. Bersenandung sambil mengusap-usap kepala anak agar dia tenang, atau karang cerita yang membuatnya merasa nyaman dan siap tidur.
  • Gunakan stiker,  tempelkan stiker pada kalender pada hari-hari anak tidak minta empeng dan keberhasilannya mengatasi kecanduannya terhadap empeng. Tetapkan jumlah yang Anda inginkan untuk memberikan anak hadiah atas keberhasilannya tidak menghisap empeng.(me)
Baca juga:
Pengganti Empeng
Bolehkah Bayi Ngempeng?
Bayi Mengemut Jari


 



Artikel Rekomendasi