Tingkatkan Kekebalan Tubuh Balita

 

Cuaca tak menentu, polusi udara, banyak teman sakit, bisa menjadi ancaman bagi kesehatan balita Anda. Namun, jika daya tahan tubuhnya  kuat, semua tidak menjadi masalah. Tingkatkan kekabalan tubuhnya dengan:

Nutrisi Lengkap Dan Seimbang
  • Pastikan balita mengkonsumsi makanan 4 Sehat 5 Sepmurna dalam porsi cukup dan berganti jenisnya setiap hari. Tujuannya agar status gizi balita bagus, dan daya tahan tubuhnya juga oke.
  • Perhatikan cara pengolahan agar kandungan gizi tidak rusak.
  • Hindari konsumsi gula berlebihan karena mencetus berat badan seperti diabetes juga jamur usus
Imunisasi Komplet Dan Tepat Waktu
  • Ketika imuniasasi, balita diberi kuman atau sumber penyakit tertentu agar kebal terhadap penyakit tersebut. Imunisasi wajib: DTP, Hepatitis B, Polio, DTP, Campak. Imunisasi anjuran (tidak wajib): Hib, MWR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela.
Pola Asuh Tepat
  • Ada beberapa pola asuh yang dapat menurunkan daya tahan tubuh anak karena kekebalan tubuhnya tidak dilatih melawan penyakit. Misalnya saja, orang tua over protective (anak tidak boleh kotor sama sekali, setiap jam cuci tangan, tidak boleh bergaul dengan anak lain karen atakut ketularan penyakit, dan sakit sedikit dibawa ke dokter). Sebenarnya, ada beberapa penyakit yang bersifat self limting disease (dapat diatasi tubuh tanpa obat), seperti demam ringan, diare dan flu.
  • Meski demikian, orang tua perlu memperhatikan kesiapan balita, karena ia tidak selalu siap menghadapi latihan. Bila kondisi anak tidak fit, memang harus dilindungi dari penyakit. Misalnya, hindari balita berada di lingkungan yang emmungkinkan ia terkena penyakt, speerti berkunjung ke bangsal rumah sakit, prinsip ini sama dengan pemberian imunisasi, yang baru berhasil bila saat diberikan, tubuh balita sedang sehat.
  • Pola asuh yang meningkatkan daya tahan tubuh balita, misalnya kebiasaan berolahraga teratur.
Suplementasi
  • Berikan jika perlu, misalnya pada masa penyembuhan sehabis sakit, jika balita kehilangan nafsu makan, picky eater (makan itu-itu saja), atau jika aktivitasnya berlebihan. Konsultasikan dulu dengan dokter.

 


 

 



Artikel Rekomendasi