4 Fakta Seputar Mitos Kulit Bayi

 

Jangan asal percaya mitos. Pelajari dulu kondisi kulit bayi, sebelum menyelesaikan masalahnya agar tahu solusi yang tepat.
  1. Bercak merah di pipi. ini bukan disebabkan oleh cipratan ASI. Jadi jangan hentikan pemberian ASI pada bayi. Kulit kering, bercak kemerahan, dan gatal yang muncul di kedua pipi adalah dermatitis atopi (eksim susu) yang disebbakan karena makanan, faktor keturunan, keringat, atau alergi debu.
  2. Ruam popok. Mitosnya, popok sekali pakai (pospak) adalah solusi untuk ibu yang sibuk karena bisa dipakai lama dan tidak perlu menggantinya berulang-ulang. Tasi sesungguhnya, pospak tidak bisa dipakai dalam jangka yang terlalu lama (lebih dari 3 jam) karena bisa mengakibatkan uam popok karena pemakaian popok yang terkontaminasi dengan urin/BAB dalam waktu lama. Ciri-cirinya muncul bintik-bintik berwarna merah dan terasa amat gatal, peradangan dan lecet [ad abagian bokong dan lipatan paha.
  3. Tanda lahir/Toh (Hemangioma). Mitos mengatakan tanda lahir pada kulit bayi merupakan rejeki dan karenanya mesti dipelihara. Padahal kondisi ini sebenarnya tumor jinak yang diakibatkan karena pertumbuhan pembuluh darah yang berlebihan dan bukan mustahil justru membuat balita merasa minder. Ada dua macam tanada lahir, strawberry hemangioma yang berwarna merah dan yang berwarna kebiruan, disebut kavernosum heamngioma.
  4. Kerak pada kulit kepala. Aiar kelapa, sering dianggap sebagai minuman wajib bagi ibu hamil bila ingin anaknya terlahir “bersih”, bebas dari kerak kepala. Padahal kerak di kepala bayi terbentuk karena terlalu aktifnya kelenjar minyak akibat dari pengaruh hormon ibu. Kondisi ini disebut juga dengan dermatitis seboroik, biasa terjadi pada anak. Bahkan dialami sekitar 50% bayi yang baru lahir. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kerak ini akan menghilang dengan sendirinya. (me)
Baca juga:
Mitos dan Fakta Lain Seputar Kulit Bayi

 



Artikel Rekomendasi