6 Gangguan Bayi yang Bisa Dideteksi

 

Ada beberapa gangguan pada bayi yang bisa dideteksi sejak dini. Cek 7 diantaranya berikut ini agar bisa melakukan tindakan dengan lebih cepat dan tepat.

1. Lem Telinga. Cairan berwarna coklat madu lengket di tengah gendang telinga. Secara fisik anak yang memiliki lem telinga  tidak menunjukkan gejala apapun. Dalam beberapa kasus cairan itu akan hilang dengan sendirinya. Namun lem telinga bisa menyebabkan tidak berfungsinya pendengaran dengan baik, yang berpengaruh buruk pada perkembangan bahasa anak. Disarankan,  secara berkala untuk membersihkan telinga anak secara hati-hati. Juga memonitor pendengarannya  dengan  membuat bunyi-bunyian yang merangsang pendengarannya. Jika ia tidak menoleh,  kemungkinan  telinganya tersumbat lem telinga. Untuk menanganinya mintalah dokter THT mengeluarkan cairan itu. Jika keadaannya parah dokter akan melakukan bedah ringan yaitu,  memasukkan tabung kecil ke gendang telinga, Tabung ini membuat tekanan udara yang akan membantu lem telinga keluar.
 
2. Lidah Dasi, terjadi karena frenulum, jaringan ikat di bawah lidah pendek dan ketat yang mengganggu lidah bergerak. Keadaan ini bisa menghambat bayi dalam menghisap ASI karena lidah sulit dijulurkan untuk ‘menekan’ areole.  Akibatnya bayi tak bisa menghisap ASI dalam waktu lama yang bisa menyebabkan pertambahan berat badannya menjadi lambat. Ibu juga akan merasakan sakit di payudaranya. Jika mengalami kasus ini sebaiknya ibu berkonsultasi dengan ahli laktasi. Gangguan akan hilang jika bayi terus dilatih untuk meningkatkan kemampuannya menggerakkan lidah ke atas, bawah, dan keluar. Jika gangguan lidah ini serius, dokter akan melakukan operasi fretonomy dengan mengiris frenulum. Bayi akan dibius lokal dan tidak dibutuhkan jahitan. Luka dan perdarahan yang ditimbulkan pun tidak besar dan bisa cepat sembuh.

4. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut, terkenal juga dengan nama Flu Singapura dan  disebabkan oleh virus. Tandanya, muncul bercak merah di sekitar telapak tangan, kaki, dan mulut yang kemudian melepuh. Penderitanya kebanyakan balita,  yang pertahanan tubuhnya masih lemah. Penularannya melalui kontak langsung saat bicara, batuk, bersin, atau melalui mainan yang digunakan bersama-sama. Untuk mencegahnya selalu membersihkan tangan dan wajah bayi setelah ia berada di tengah anak-anak balita. Tidak ada tindakan khusus untuk menangani penyakit ini. Dokter biasanya akan memberikan obat yang meredakan demam dan nyeri. Hanya saja anak bisa mengalami penyakit ini lebih dari sekali, tidak seperti cacar air,  di  mana setiap orang hanya mengalaminya sekali.

5. Kaki Bengkok adalah gangguan bawaan. Ciri-cirinya, kaki berputar ke dalam hingga telapak kaki menghadap ke belakang.  Keadaan ini akan mempengaruhi cara anak ketika ia mulai belajar berjalan. Penyebabnya  antara lain karena genetik atau posisi janin selama dalam kandungan. Dokter akan melakukan korekasi kaki bengkok, dengan memberi gips. Jika dibutuhkan dokter akan melakukan operasi ringan berupa memanjangkan urat otot tumit. Untuk mencegah munculnya kaki bengkok, ibu hamil disarankan untuk tidak merokok dan menjauhi asap rokok. Menurut sebuah penelitian, ibu yang merokok selama hamil memiliki 20 kali kemungkinan melahirkan bayi berkaki bengkok.

6. Pinggul Miring. Semua bayi diperiksa pinggulnya saat lahir. Jika ada suara ‘klik’ khas, atau jika dokter anak melihat lipatan kakinya tampak tidak rata, mungkin pinggulnya miring akibat tulang paha (femur) lepas dari lengkung tulang panggul. Pinggul terdiri dari bola, yang dibentuk oleh ujung tulang paha dan soket sendi. Jika soket tidak benar terbentuk, bola cenderung meleset keluar, membuat bunyi ‘klik’ ketika pinggul digerakkan. Gangguan ini bisa dikoreksi dengan terapi, seperti pemasangan alat berbentuk huruf M (pavlik Harness) untuk mendorong femur masuk ke dalam lengkung tulang panggul hingga operasi tulang panggul. Jika terlambat ditangani, anak akan menyeret sebelah kakinya saat belajar merangkak dan kemampuan berjalannya lambat. Dia akan berjalan pincang jika sudah bisa berjalan.   (me)


 



Artikel Rekomendasi