11 Alasan Bayi Harus Dibawa Ke RS

 

Bayi  sangat rentan terhadap serangan penyakit. Karena berbagai organ serta sistem di dalam tubuhnya masih dalam proses pematangan, termasuk juga sistem kekebalan tubuhnya. Kenali gejala penyakit yang harus diwaspadai agar bisa dilakukan tindakan lebih dini.
  1. Bayi tampak sangat mengantuk. Kesadarannya terlihat menurun. Bayi Anda jarang melakukan kontak mata dengan Anda karena dia luar biasa mengantuk atau kesadarannya sudah berkurang. Berbagai rangsangan, termasuk rangsangan berupa suara, tidak mampu lagi menimbulkan respon yang mampu ditunjukkan oleh bayi Anda
  2. Bayi menurun aktivitasnya. Bayi tampak terbaring lunglai, kaki dan tangannya jarang digerakkan. Dia juga tidak menunjukkan respons atau ketertarikan untuk terlibat dalam kegiatan yang Anda lakukan maupun ajakan Anda padanya untuk “bermain.”
  3. Bayi kesulitan bernapas. Balita bernapas dengan cepat serta terdengar merintih pada saat bernapas. Atau, setiap kali bayi Anda menarik napas otot-otot dadanya, terutama otot pada sela-sela iga dan otot di atas tulang dadanya, terlihat cekung ke dalam.
  4. Bayi tidak mau minum atau makan (MPASI). Bayi minum ASI lebih sedikit dari biasanya. Dia tidak mau menyusu atau pada saat diberi ASI dia hanya minum ASI sedikit karena isapannya pada puting terasa lemah. Atau, pada bayi-bayi yang sudah lewat masa ASI eksklusif menunjukkan gejala hanya minum separuh dari kebutuhan susunya dalam 24 jam. Selain itu, bayi Anda juga menolak setiap kali Anda beri makan MPASI.
  5. Bayi muntah menyemprot. Muntah yang terjadi pada bayi terjadi begitu saja secara tiba-tiba. Tidak ada kaitannya dengan makan, minum, atau batuk. Ini dapat terjadi akibat adanya peningkatan tekanan yang tiba-tiba di dalam rongga kepala bayi Anda.
  6. Bayi kurang buang air kecil. Atau, bayi alami dehidrasi berat. Ini dapat diketahui dari gejala bayi Anda buang air kecil kurang dari 4 kali dalam 24 jam. Anda dapat memantaunya dengan cara memeriksa popoknya. Bila kondisi ini dialami bayi Anda, biasanya popoknya akan tetap kering selama 6-8 jam.
  7. Bayi tersedak. Dia menjadi kesulitan atau bahkan tidak dapat bernapas. Wajahnya secara perlahan-lahan terlihat berwarna kemerahan lalu berubah menjadi kebiruan.
  8. Bayi diare terus selama 12 jam. Seringkali keadaan ini disertai pula dengan muntah-muntah hebat. Keadaan ini akan mengakibatkan bayi Anda terancam dehidrasi. Apalagi bila dia kemudian kehilangan selera makan dan minum, meski Anda berusaha untuk tetap memberinya ASI, dia tetap menolak.
  9. Bayi muntah warna hijau. Penyebabnya adalah adanya kelainan pada saluran pencernaannya. Biasanya ada sumbatan di bawah usu halus. Warna kehijauan dari cairan yang dikeluarkan bayi berasal dari cairan empedu yang ikut ke luar. Kadangkala, meskipun bayi Anda tidak sedang makan, karena ada sumbatan pada saluran pencernaannya, dia dapat muntah secara tiba-tiba dan cairan empedunya yang berwarna kehijauan ikut ke luar dan enzim-enzim pencernaan lainnya tidak dapat melewati saluran pencernaan yang tersumbat tersebut.
  10. Bayi kejang berulang dan lama. Kejang akibat demam terjadi pada sekitar 2,5% anak umur 6 bulan hingga 5 tahun. Anda dapat mewaspadai gejala bayi Anda sebelum terjadinya kejang, yakni demam, gerakan tubuhnya aneh atau tidak seperti biasanya selama beberapa saat, lalu tubuhnya terlihat kaku, kejang-kejang serta mata bayi tampak berputar. Biasanya kejang-kejang terjadi selama 1 menit. Tapi bila terjadi berulang kali dan berlangsung cukup lama, segera bawa bayi ke rumah sakit atau dokter anak terdekat
  11. Bayi demam tinggi. Hati-hati dan waspadalah bila dia demam tinggi.
  • Bila bayi Anda berumur kurang dari 3 bulan, demam dengan suhu lebih dari 38°C
  • Bila bayi Anda berumur 3-6 bulan, demam dengan suhu lebih dari 38,5°C
  • Bila bayi Anda berumur di atas 6 bulan, demam dengan suhu lebih 40°C selama 72 jam. (me)
















 



Artikel Rekomendasi