Bentuk Kepala Bayi

 

Bentuk kepala bayi yang baru lahir ada yang bulat, ada yang lonjong. Proses persalinan memang mempengaruhi. Tak perlu takut, ada cara mudah mengoreksinya.

Umumnya ukuran lingkar kepala rata-rata bayi baru lahir adalah 35 cm dan berbentuk bulat lonjong. Bayi-bayi yang dilahirkan secara alami, banyak yang memiliki bentuk kepala terlalu lonjong. Namun ada kalanya, bentuk kepala bayi lain diakibatkan oleh :


Sebelum lahir

- Lahir prematur, sehingga tulang-tulang tengkoraknya masih agak lunak. Itu sebabnya, mudah berubah bentuk.

- Janin kembar. Ruang gerak yang sangat sempit di dalam rahim membuat pertumbuhan kepala tidak optimal.
 

Sesudah lahir

- Akibat terjepit alat bantu persalinan atau lahir dengan bantuan vakum.

- Salah posisi tidur. Bayi dibiarkan tidur pada posisi yang sama, sehingga sisi yang selalu menempel pada bantal akan lebih pipih atau datar.

- Akibat kelainan genetik. Misalnya, tulang-tulang tengkorak bayi terlalu cepat menyatu, sehingga otaknya tidak punya cukup ruang untuk berkembang.

Bagian tengkorak bayi ada yang bernama fontanel (ubun-ubun), yang belum menutup sepenuhnya. Ketika bayi melewati jalan lahir, bentuk kepala menyesuaikan dengan jalan lahir yang sempit. Fontanel yang belum menutup ini juga yang memungkinkan otak bayi terus bertumbuh. Setelah beberapa lama, tulang kepala akan terbentuk seperti seharusnya. 

Masih tergolong normal bila kepala bagian belakang berbentuk datar atau gepeng, atau salah satu sisi lebih datar dari sisi lainnya. Ini tidak mengakibatkan cedera otak dan tidak memengaruhi perkembangan otak bayi. Kalau Anda hanya fokus pada bentuk kepalanya, Anda akan kehilangan kesempatan betapa menyenangkan menjadi bunda dan ayah. 

Dalam hitungan bulan, ketika bayi sudah dapat mengangkat kepalanya, posisi kepala akan berubah, sehingga tekanan pada satu bagian akan berkurang. 

Bisa dikoreksi?
Jika Anda merasa bentuk kepala bayi kurang “bagus”, jangan panik dulu. Umumnya, bentuk kepala tersebut akan berubah mendekati normal, seiring pertambahan usianya. Namun Anda bisa mencoba upaya berikut ini:

- Ubahlah posisi tidur bayi agar tidak pada satu posisi yang itu-itu saja.

- Biarkanlah bayi tidur di gendongan Anda, untuk meredakan tekanan pada sisi kepala yang sering terkena bantal.

- Sesekali biarkan ia tidur tengkurap. Namun, pastikan Anda selalu siaga mengawasinya. Begitu Anda tidak bisa lagi berada di sampingnya karena harus melakukan sesuatu, gendonglah bayi Anda.

- Beri kesempatan bayi untuk tengkurap pada saat dia dalam keadaan terjaga.

- Ubah posisi tempat tidur bayi secara berkala, misalnya seminggu sekali. Dengan begitu, wajah bayi akan melihat pemandangan menarik dari arah berbeda. 


Bila pada usia di atas 6 bulan kelainan bentuk kepala bayi parah, dokter akan menyarankan pemakaian helm untuk bayi. Helm ini dibuat untuk mengurangi tekanan pada bagian tertentu yang rata. Helm ini efektif digunakan pada bayi usia mulai 4 bulan sampai 12 bulan. Di atas usia 12 bulan sudah tidak efektif karena tulang tengkorak mulai menyatu dan pertumbuhan kepala mulai melambat. (ME/IR)

Baca juga:
Kepala Bayi Baru Lahir Aneh, Kenapa?

 

 



Artikel Rekomendasi