Cegah Biang Keringat pada Bayi

 

Tentu Anda sudah tak asing dengan biang keringat! Ya, di musim kering alias kemarau, musuh utama bayi adalah bintil-bintil kecil berwarna merah yang kadang-kadang berisi air, dengan disertai atau tidak kulit yang tampak kemerahan. Jika Anda ingin mengintip web dengan istilah kedokteran, silahkan memasukkan kata kunci "miliaria".

Belum sempurna. Kulit bayi masih dalam tahap perkembangan dan penyempurnaan.    Misalnya saja, proses penyerapan dan pengeluaran keringat belum berjalan semestinya. Akibatnya, sering dijumpai bayi yang berkeringat berlebihan.  Jika pori-pori kulitnya tersumbat, keringat yang dihasilkannya akan  mengalir/merembes ke kulit di dekatnya. Kondisi inilah yang  memicu timbulnya biang keringat di beberapa bagian tubuhnya.

Agar tak lagi "datang". Biang keringat bisa kambuh berulang-ulang, terutama ketika suhu udara sedang panas. Berikut cara cerdas agar biang keringat reda dan tak mudah muncul lagi:
•    Bersih, bersih ....  Misalnya, kamarnya bersih,  tidak panas dan tidak lembab, serta memiliki sirkulasi udara   yang baik.
•    Bahan nyaman dan menyerap keringat. Untuk bayi pilihlah selalu pakaian yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat, lembut, dan potongan atau modelnya tidak terlalu ketat. Pilihan utama tentu bahan katun. 
•    Siapkan setumpuk handuk atau kain pengering. Cara terbaik memang mengusap waslap basah, lalu keringkan dengan handuk yang lembut.  Jika perlu, ganti bajunya yang basah dengan baju yang kering dan bersih.
•    Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan cara memandikannya, jika terlalu banyak keringat yang keluar
•    Hindari membubuhkan bedak pada kulit bayi yang basah, karena bedak menghambat keluarnya keringat.
•    Hindari mengoleskan baby oil, baby lotion atau baby cream pada sekujur tubuhnya sepanjang waktu. Gunakanlah produk tersebut sesuai kebutuhan, misalnya jka kulit bayi tampak kering.  Kulit yang kering akan menghambat keluarnya keringat dan memudahkan infeksi bakteri.

 



Artikel Rekomendasi