Fakta Tentang Kulit dan Lotion Bayi

 

Lotion terbaik untuk bayi itu seperti apa, dan bagaimana pemakaiannya? Cek beberapa fakta penting tentang lotion bayi berikut ini.
  • Kulit bayi cenderung kering. Hal ini karena saat bayi lahir terjadi transisi dari kehidupan intrauterin yang steril ke lingkungan luar yang kering dan kaya akan mikroba, serta terjadi perubahan suhu. Pada awal kehidupan kelenjar rambut dan kelenjar keringat belum berfungsi dengan baik sehingga kulit bayi lebih kering. Sehingga penggunaan lotion menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasinya. Namun sesuaikan jumlah dan jenis lotion dengan kondisi kulit bayi.
  • Bayi lahir dengan pH kulit mendekati netral, yaitu berkisar 6,6 -7,5 bergantung pada lokasi. Bayi prematur dan cukup bulan akan mengalami penurunan pH secara cepat dalam minggu pertama, kemudian perlahan sampai minggu keempat. Keasaman mempengaruhi pematangan kulit dan menjaga sawar kulit tetap utuh. Sejak baru lahir bayi sudah membutuhkan perlindungan ekstra untuk menjaga kelembaban kulitnya, karena pada satu tahun pertama kulit bayi masih dalam proses adaptasi dan perkembangan. Kulit bayi prematur lebih kering dibandingkan bayi cukup bulan.
  • Waktu tepat untuk mengoleskan lotion pada bayi adalah ketika kulit bayi terasa  kering. Dermatologis menyarankan agar seluruh tubuh bayi diolesi lotion setelah mandi, karena air akan mengikis pelindung kulit. Sebaiknya lotion dioles secara teratur. Saat cuaca panas, gunakan lotion yang tidak terlalu berminyak tipis-tipis di wajah. Saat udara dingin, lindungi wajah dan telinga bayi dengan lotion  yang lebih berlemak sebab pada cuaca dingin, kulit lebih mudah pecah-pecah. Penelitian menyimpulkan, bayi yang diberi lotion secara teratur, kulitnya lebih bagus dibandingkan dengan yang tidak.
  • Tepat menggunakan Lotion pada bayi. Dapat digunakan untuk bagian kulit yang cenderung sangat kering dan sering terkena gesekan, seperti siku dan  lutut. Di daerah bokong, karena lotion akan lebih lama berada di sana, pilih lotion dengan kandungan pelembab alami dan teliti kandungan bahannya. Lotion dengan  kandungan zinkoxid dapat merangsang regenerasi sel kulit dan melindungi dari rasa gatal. Penggunaan lotion yang mengandung antiseptik dan anti jamur, dibatasi hanya saat pada keadaan ruam popok yang terinfeksi.
  • Pilih Lotion bayi yang aman direkomendasikan oleh dokter dan teruji secara klinis atau Clinically Proven Mild (CMP), berbahan lembut dan hipoalergik atau tidak menimbulkan reaksi alergi pada bayi.
  • Beda lotion dan  cream adalah dari bentuk dan fungsinya. Cream berbentuk lebih kental, dan daya penetrasi ke kulit lebih baik dan lotion bentuknya lebih cair, digunakan pada permukaan yang lebih luas, misalnya badan, tangan atau kaki, namun juga bisa dioles ke wajah.
  • Lotion lebih baik daripada minyak-minyakan, karena kelembabannya lebih baik untuk kulit bayi dan tidak meninggalkan rasa panas atau lengket.  Minyak-minyakan yang disebut-sebut bersifat alami, sebenarnya tidak selalu lebih baik untuk bayi, karena kerap menggunakan bahan nabati yang dapat menyebabkan alergi. Minyak yang lebih aman untuk bayi adalah minyak jojoba atau zaitun, digunakan saat memijat bayi.
  • Bayi juga perlu tabir surya, karena kulit bayi di bawah usia 2 tahun kurang memiliki perlindungan terhadap sinar ultraviolet atau UV. Meskipun bayi berada di bawah bayangan –dari stroller atau payung- ia tetap membutuhkan pakaian, topi, dan tabir surya. Oles tipis-tipis ke seluruh tubuh 15-30 menit sebelum terpajan matahari dan ulangi setiap 3-4 jam, bergantung kadar SPF. Yang terpenting adalah, lotion tabir surya harus tahan air, tidak mengandung parfum, perwarna, dan bahan pengawet. (me)
Baca juga:
Fakta Seputar Mitos Kulit Bayi
Jenis Kosmetika Bayi dan Penggunaannya
    



 



Artikel Rekomendasi