Keamanan Makan Bayi

 

Komponen gizi penting diperhatikan pada makanan padat pertama bayi usia 6 - 9 bulan. Tapi aspek keamanan dan tata cara tepat tak boleh diabaikan.

Bayi usia 6 – 9 bulan sedang dalam proses belajar dan mengenal makanan padat pertamanya. Jadi, kini selain ASI, bayi mulai mengenal cita rasa yang lebih luas. Karena sistem pencernaan serta koordinasi mata-tangannya juga sedang “belajar” maka ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk keamanannya. Alih-alih mendukung tumbuh-kembangnya, cara yang kurang tepat, tidak aman dan ceroboh bisa mengancam keselamatan bayi Anda. Perhatikan juga faktor keamanan makan bayi:

  • Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian pada saat ia sedang makan. Sebab, sepotong kecil makanan yang “salah masuk” dapat menyebabkan bayi tersendak, dan bisa berakibat fatal. Atau, karena koordinasi tangan dan matanya yang masih kurang baik, sepotong finger food bisa saja mencolok matanya. Maka kegiatan makan bayi benar-benar harus ada dalam supervisi Anda atau pengasuh.
  • Jangan lupa untuk selalu memakaikan sabuk pengaman pada tubuh bayi agar Ia tidak jatuh, terutama jika Anda mendudukkan dia pada kursi makan yang tinggi.
  • Jangan pernah memaksa bayi makan makanan yang tidak disukainya. Jangan pernah juga memaksanya menghabiskan sisa makanan yang sudah Anda sediakan untuknya. Alam membekali bayi naluri yang mampu mengukur dengan tepat, seberapa banyak jumlah makanan yang dibutuhkan tubuhnya. Kapasitas daya tampung lambung bayi usia 6-9 bulan rata-rata sebanyak 130-190 ml setiap kali makan atau minum.
  • Hindari memberikan teh atau kopi kepada bayi. Kandungan senyawa di dalam teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat besi (Fe) oleh tubuh. Padahal, zat besi sangat dibutuhkan tubuh bayi untuk berbagai proses tumbuh-kembang, antara lain membentuk sel-sel darah merah.

 



Artikel Rekomendasi