Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru

 

Orang tua tentu cemas ketika melihat bayinya yang baru lahir tiba-tiba mengalami perdarahan. Hal ini memang sangat mungkin terjadi dan beresiko tinggi. Namun tentu saja hal itu bisa dicegah!

Bingung. Itu mungkin yang dialami oleh ayah dan bunda baru ketika mendapati bayinya tiba-tiba mengalami perdarahan. Ternyata sumber permasalahannya adalah vitamin K.

Vitamin K memang kalah populer dibanding vitamin yang lain. Padahal, perannya sangat penting, khususnya untuk bayi yang baru lahir. Vitamin K berfungsi untuk mengatasi perdarahan, sebab vitamin ini berperan dalam proses penggumpalan darah.

Sayangnya, pentingnya pemberian vitamin K kepada bayi yang baru lahir, masih belum banyak disadari, baik oleh pihak orang tua maupun dokter atau penolong persalinan. Padahal, jika perdarahan akibat defisiensi ini terjadi di otak, misalnya, maka bayi yang bersangkutan bisa mengalami cacat otak.  

Gangguan perdarahan akibat defisiensi vitamin K memang tak terlalu sering terlihat. Tapi, bukan tidak mungkin bayi yang tampaknya sehat, tiba-tiba muncul gejala yang mengkhawatirkan, seperti:
  • Terjadi perdarahan pada tali pusat, hidung, mulut, telinga, salurang kemih, atau anus.
  • Memar tanpa sebab (bukan karena terantuk benda)
  • Tinja atau muntah berwarna kehitaman
  • Terjadi perdarahan pada bekas pengambilan darah sampai lebih dari 6 menit, padahal bagian tersebut sudah ditekan.
  • Jika terjadi perdarahan di otak, bayi tampak pucat, menangis melengking, muntah-muntah, pandangan mata kosong, demam, ubun-ubun tampak menonjol, kadang tampak kuning, dan akhirnya diikuti kejang.
Jika bayi mengalami defisiensi vitamin K, risikonya cukup besar lho, Bunda. Angka kematian pada bayi yang terkena gangguan perdarahan akibat defisiensi vitamin K mencapai sekitar 10-50 persen. Sementara angka kecacatan akibat defisiensi bisa mencapai 30-50 persen.

Bayi yang baru lahir sangat membutuhkan vitamin K karena bayi yang baru lahir sangat rentan mengalami defisiensi vitamin K. Ketika bayi baru lahir, proses pembekuan darah (koagulan) menurun dengan cepat, dan mencapai titik terendah pada usia 48-72 jam. Salah satu sebabnya adalah karena selama dalam rahim, plasenta tidak siap menghantarkan lemak dengan baik (padahal vitamin K larut dalam lemak). Selain itu, saluran cerna bayi baru lahir masih steril, sehingga tidak dapat menghasilkan vitamin K yang berasal dari flora di usus. Asupan vitamin K dari ASI pun biasanya rendah.

Itu sebabnya, pada bayi yang baru lahir, perlu diberi tambahan vitamin K, baik melalui suntikan atau diminumkan. Ada tiga bentuk vitamin K yang bisa diberikan, yaitu:
  • Vitamin K1 (phylloquinone) yang terdapat pada sayuran hijau.
  • Vitamin K2 (menaquinone) yang disintesa oleh tumbuh-tumbuhan di usus kita.
  • Vitamin K3 (menadione), merupakan vitamin K sintetik (tiruan dari yang terdapat di alam).

 



Artikel Rekomendasi