Sesuaikan Posisi Tidur dengan Kondisi Bayi

 

Posisi tengkurap, miring atau telentang, yang pasti tidur lelap penting untuk tumbuh-kembang bayi. Berikut posisi tidur bayi yang disesuaikan dengan kondisi bayi.

TENGKURAP. Posisi ini masih diperdebatkan. Di satu pihak, secara statistik, SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindroma meninggal mendadak, banyak terjadi pada bayi yang tidur tengkurap. Namun di lain pihak, ada literatur yang menyatakan bayi jadi lebih nyaman, tidur nyenyak, tangisnya berkurang, serta gerak pernapasan dan perkembangan motoriknya lebih baik. Mungkin karena dia merasa seperti dipeluk ibu atau hangat karena perut menempel ke
kasur.
Dipilih jika: Ingin bayi tidur lelap, asal tetap diawasi. Usahakan mulut atau hidung bayi tidak tertutup sesuatu yang dapat menghalangi pernapasannya.

MIRING. Miring ke kanan biasanya dipilih untuk bayi prematur, terutama yang minum memakai
selang atau masih menggunakan alat bantu pernapasan. Tujuannya agar proses pengosongan lambung lebih mudah. Saat bayi hendak dibawa pulang pun, pihak rumah sakit
kerap menganjurkan agar bayi sering ditidurkan dalam posisi miring guna mencegah gumoh
lebih banyak. Kabar baiknya, gumoh tidak ada hubungannya dengan gangguan kesehatan serius.
Dipilih jika: Bayi sering gumoh dalam jumlah banyak.

TELENTANG.  Ini posisi umum tidur (bayi usia 0-3 bulan). Dia belum mampu berguling, dan posisi ini terbukti paling aman. Sejak dikampanyekan tahun 1994 di Amerika agar bayi ditidurkan telentang, kematian bayi akibat SIDS berkurang sampai 50%.
Dipilih jika: Ingin memperkecil risiko SIDS dan bayi tidak sering gumoh.

 



Artikel Rekomendasi