Usus, Faktor Penting Kesehatan Bayi

 

Permasalahan gizi pada bayi, sebenarnya berawal dari usus. Ketika bayi memperoleh gizi yang cukup maka usus menjadi "tahan banting" terhadap bakteri atau kuman yang terbawa makanan.

Dengan demikian, daya tahan tubuh bayi menjadi lebih baik, dan pada akhirnya berguna untuk aktivitas fisik. Artinya, pertumbuhan bayi jadi optimal. Demikian menurut peneliti gizi, Endang S. Suryani.

Peran usus bayi. Jika asupan gizi bayi kurang, daya tahan usus dan tubuhnya akan buruk, kemudian mudah sakit. Dalam kondisi sakit maka energi yang berasal dari makanan tidak lagi diprioritaskan untuk aktivitas fisik, tetapi untuk proses penyembuhan demi kelangsungan pertumbuhan tubuhnya. Jelas, pertumbuhan dalam kondisi ini berarti tidak optimal, karena tidak diiringi dengan aktivitas fisik yang cukup.

Melalui penelitiannya, Endang membuktikan bahwa L-Glutamin medukung imunitas usus yang pada akhirnya mengoptimalkan tumbuh kembang bayi.

Dampak yang signifikan. Dalam penelitiannya, Endang mengambil sampel 143 bayi sehat bermasalah (memiliki berat badan kurang) berusia 6 bulan 1 minggu, di 19 desa di wilayah Bogor, Jawa Barat. Dengan kondisi sampel yang cukup ekstrim ini diharapkan pemberian L-Glutamin pada makanan pendamping ASI akan memperlihatkan pengaruh signifikan.

Ternyata memang begitu hasilnya. Tidak hanya terjadi peningkatan imunitas, diluar dugaan, L-Glutamin juga mengoreksi tinggi badan anak secara signifikan.

Sumber L-Glutamin, menurut Endang yang lulusan Institut Pertanian Bogor dan Mysore University, India, ini, dapat diperoleh dari berbagai sumber pangan alami. Yaitu, sumber protein nabati, ground nut (sejenis kacang, tapi bukan kacang tanah), kacang hijau, dan sumber protein hewan, seperti ikan, ayam atau daging sapi. Jadi, jika ibu dan bayi memperoleh asupan gizi yang cukup dan seimbang, terutama dengan memperhatikan sumber-sumber L-Glutamin, maka suplemen L-Glutamin tak mutlak diperlukan.

L-Glutamin bukanlah barang baru. Zat gizi ini merupakan asam amino pembawa nitrogen yang mudah diserap sel-sel usus halus. Selama ini, kita mengenalnya sebagai Glutamat, karena dalam kondisi tubuh yang sehat, sel tubuh lebih menyukai asam amino Glutamat. Dalam kondisi sebaliknya, misalnya stamina menurun, secara otomatis Glutamat akan diubah dalam tubuh menjadi L-Glutamin. Jadi, fungsi Glutamat sama dengan L-Glutamin, yaitu merawat sistem kekebalan tubuh.

 



Artikel Rekomendasi