5 Langkah Agar Bayi Mengenal Buku

 

Apa saja langkah-langkah penting agar anak sejak dini dapat “bergaul” dengan buku?. Dalam tahap pengenalan bersama bayi Anda dapat memilih waktu dan kesempatan terbaik. Pilihlah waktu yang paling nyaman bagi Anda dan anak. Yaitu, ketika Anda sedang bersemangat dan segar, dan anak dalam keadaan tidak mengantuk, kenyang dan antusias.  

1. Perlihatkan buku bayi dengan gambar dan warna-warni menarik biarkan ia memegang sendiri. Mulailah dari sampulnya. Lalu tunjukkan gambar-gambar serta tulisan. Bahaslah warna dan bentuk yang ada pada sampul. Setelah itu masuk ke bagian dalam, tunjukkan gambar-gambar dan bacakanlah dengan artikulasi yang jelas serta nada baca yang gembira dan bersemangat.

2. Membaca keras, jelas dan perlahan memberi kesempatan bagi bayi melatih indera pendengaran, kemampuan mengingat serta ketrampilannya memproduksi bunyi bahasa sendiri. Membacakan keras dan berbicara dengan perlahan dan jelas dikenal sebagai bahasa parenthese. Teknik berbicara yang lebih perlahan, jelas serta titian nada (pitch) yang tinggi, menurut para ahli, lebih mudah ditangkap dan diikuti oleh bayi.

3. Bicarakan dan bersenang-senanglah saat membaca bersama. Apabila Anda ingin anak mengenang dan mengingat pengalaman membaca sebagai sesuatu yang menyenangkan, lakukanlah secara fun. Dari buku nyanyikan beberapa lagu yang temanya mungkin sama, atau lakukan permainan ci-luk-ba atau lainnya.

4. Lihatlah apa yang dilakukan anak. Dari pengalamannya bergaul dengan buku, biarkan kemudian berimprovisasi dan bermain. Ini memberinya kesempatan untuk belajar memahami dan menerapkan pengetahuan yang ia peroleh dari buku dalam kesehariannya, terutama di kemudian hari. Misalnya, bermain, bercerita, menceritakan kembali dan lainnya.

5. Jadikan kegiatan bersama buku hal rutin. Berbagilah buku bersama bayi setiap hari. Cukup beberapa menit saja, membaca buku bersama anak akan memberi manfaat untuk seumur hidupnya. Paling tidak, ia akan cinta pustaka, kecerdasan kognitifnya pun terasah. Bukan hanya itu, penelitian bahkan membuktikan, anak-anak yang sejak dini “melek” pustaka juga cerdas secara sosial dan emosional.

Denny Taylor, Ed.D., yang mengepalai bagian studi kesusastraan di Hofstra University, di Hempsted, New York dan juga menjadi professor di tempat yang sama, bahkan berujar, “Membacakan buku cerita akan menyatukan orang tua dan anak dalam kegiatan bersama. Menciptakankan momen dan kesempatan berharga yang membuat orang tua dan anak dekat secara fisik dan emosi.” Sudah begitu, anak tak hanya menjadi cerdas, ia akan punya bonding yang sehat dengan orang tuanya. 

Baca Juga

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cara Tepat Bergawai pada Anak

Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more