Gembira Itu Sehat

 

Ekspresi senang anak satu tahun berbeda-beda, tergantung intensitasnya. Emosi positif ini memberi kontribusi besar pada kepribadian anak.

Anak satu tahun Anda terkekeh-kekeh kegirangan saat mendengar suara Anda menirukan suara omanya. Namun, di lain waktu, ia biasa saja ketika mendengar tantenya melakukan hal yang sama. Apa sebenarnya yang membuat anak senang?

Emosi positif. Rasa senang, gembira, riang dan bahagia merupakan emosi yang menyenangkan, meski intensitas dan gradasinya berbeda-beda pada setiap anak. Begitupun cara mengekspresika rasa ini, yaitu mulai dari diam, tenang atau langsung tertawa terbahak-bahak.

Apa yang membuat anak senang pun berbeda. Namun pada anak, melihat atau mendengarkan sesuatu yang mencolok dapat membuatnya gembira. Misalnya, saat melihat Anda pura-pura jadi sapi sambil merangkak dan melenguh, anak kegirangan dan tertawa berderai-derai. Ini juga berarti perkembangan kognitifnya telah membuatnya mampu mengenali mana hal yang familiar dan mana yang tidak. Ia juga dapat merasa senang ketika bertemu Anda setelah seharian berpisah. Atau, bertemu neneknya yang datang berkunjung. Bermain bersama anak seusianya, meski belum benar-benar terlibat dalam permainan bersama, juga dapat membuat anak senang.

Perbanyak kesenangan. Meski penyebab rasa senang itu berbeda-beda, namun sering merasa senang membuat hidup anak lebih menyenangkan. Modal pertama untuk merasa senang tentu kesehatannya. Anak yang sakit tidak dapat merasakan senang. Walaupun Anda mengajaknya bercanda, jika tubuhnya tak sehat, ia tidak dapat bereaksi terhadap stimulus yang Anda berikan. Selain itu, saat anak tertawa, tubuh berada pada keadaan relaksasi sepenuhnya. Dengan begitu, ketegangan pun hilang. Hasilnya? Sering tertawa membuat anak lebih sehat. Beraktivitas bersama Anda atau dengan teman-teman juga dapat membuat senang anak. Lakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Dan, sodorkan humor-humor yang dapat dimengerti anak satu tahun.

Meski mengenal dan mengalami emosi menyenangkan berpengaruh positif pada kepribadiannya, namun emosi negatif bukan berarti harus dihindari. Siapkan anak menghadapi emosi tak menyenangkan ini dengan mengajak anak mengatakan apa yang dirasakannya. Biarkan anak mengekspresikan emosi negatif ini sewajarnya.

Baca juga:
Balita Mandiri, Balita Bahagia
10 Cara Jadikan Anak Istimewa

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cara Tepat Bergawai pada Anak

Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more