Terlalu Sering Menggendong, Anak Kurang Mandiri?

 

Jangan terlalu memanjakan anak, nanti dia jadi kurang mandiri! Nasihat ini diberikan kepada mereka yang kelewat sering menggendong bayinya. Betul begitu? Apakah kemandirian bisa dipelajari sejak bayi?   

Butuh kontak fisik. Tiga bulan pertama hidupnya, bayi adalah sosok yang sangat tergantung orang tuanya. Lihat saja, karena bayi belum bisa bicara, ia menangis dan menangis ketika minta makan merasa lapar, popoknya basah, atau butuh sentuhan saat merasa tidak nyaman. Ibu dan ayah adalah andalannya! Tak heran anak sangat ingin dekat dengan orang tuanya.

Penelitian pada 103 bayi di Freiburg, Jerman selama beberapa bulan menunjukkan bayi yang ibunya bereaksi lambat atau tak bereaksi sama sekali pada kebutuhan anaknya, membuat si bayi menangis setengah jam lebih lama daripada bayi yang ibunya cepat bereaksi. Unik!
 
Berbagai penelitian semakin melihat pentingnya kedekatan ibu-anak. Kedekatan mendorong anak tumbuh dengan baik. Jika Anda tipe ibu yang ketika anaknya menangis, langsung menggendong dan membelainya agar tenang, sebenarnya Anda telah melakukan tugas dengan baik.

Menurut peneliti perkembangan di Jerman, Anda justru memenuhi kebutuhan dasar bayi yang perlu kontak fisik. Tindakan orang tua saat menggendong bayinya justru menyembuhkannya dari kelaparan, kedinginan dan trauma pengalaman terpisah dari ibunya. Jangan dikira dengan berpisah, Anda membuatnya makin mandiri. Ia justru stres!
Pada kondisi tersebut, hanya sedikit hormon endorfin yang diproduksi otak bayi. Padahal, hormon itu yang mendorong munculnya rasa bahagia. Uniknya  begitu Anda gendong bayi, hormon endorfin langsung meningkat.        

Tunggu saat tepat. Jika Anda kira harus selalu sigap mengangkat bayi Anda begitu ia menangis sehingga Anda tak punya waktu untuk lakukan hal lain, Anda tak sepenuhnya benar. Semua ada saatnya!

Setelah bayi masuk usia 4 dan 5 bulan, ia lebih sadar tentang apa yang terjadi di sekitarnya. Kemampunannya berkomunikasi lebih baik. Lihat saja, matanya berbinar ketika melihat Anda mendekati ranjangnya.

Tangisannya juga lebih dikenali. Anda juga bisa membedakan tangisnya saat ia lapar atau bosan. Anda dan anak lama-lama tahu sama tahu kebutuhan masing-masing. Inilah yang menurut Prof. Manfred Cierpka, Direktur Lembaga Penelitian Kerja sama dan Terapi Keluarga Heidelberg, Jerman, saat tepat untuk mulai mengajarkan kemandirian.

Caranya? Saat bayi berkomunikasi dengan menangis atau berteriak dari ranjangnya, Anda bisa mulai belajar tak memanjakannya. Bila bayi menangis bukan karena lapar atau bukan saatnya ia ganti popok di tengah malam, segera hampiri tapi jangan langsung menggendongnya.

Ajak ia bicara dengan kata-kata menenangkan. Tanyakan apa yang terjadi, belai lembut, dan tunggulah beberapa saat. Mungkin ia langsung tertidur kembali dengan nyenyak. Jika tidak, gendong ia dan tenangkan dalam buaian.

 



Artikel Rekomendasi